Curah Hujan Rendah, Petani Andalkan Embung untuk Dapatkan Pasokan Air

Minggu, 14 Maret 2021 | 09:19 WIB
Curah Hujan Rendah, Petani Andalkan Embung untuk Dapatkan Pasokan Air
Ilustrasi tanaman padi. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia menambahkan, insfrastruktur air juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan. Ia berharap, masyarakat dan para petani bisa menjaga dan merawat yang telah dibangun pemerintah.

"Saya pesan kepada petani dan masyarakat, agar menjaga dan memelihara embung dengan baik. Jangan sampai rusak atau terbengkalai, karena selain buat petani, juga masyarakat bisa menggunakan air  saat kekeringan," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menjelaskan, pembangunan embung masih diandalkan untuk mengantisipasi musim kering pada 2021. Pembangunan itu diharapkan bisa menampung air hujan dan mengairi sawah, sehingga mampu meminimalisir kerugian petani.

"Pembangunan embung merupakan program strategis untuk penampungan air hujan atau sumber sumber mata air di tempat lain, sehingga ke depan, program embung mampu mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian kita," kata Sarwo.

Menurutnya, pembuatan embung sangat diperlukan. Jika musim hujan lahan tidak terendam air, di musim kemarau saat air dari irigasi tidak mencukupi maka embung bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mengairi lahan padi atau tanaman pertanian lainnya.

"Kami meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan pertanian yang lebih baik. Proyek konservasi lahan juga diharapkan menyelamatkan lahan kritis dengan menanamkan tanaman konservasi produktif," ujarnya.

Sesuai hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS), embung merupakan sumber air yang dimanfaatkan petani mampu memberi dampak terhdp peningkatan IP dari 100 ke 200. Bahkan sudah banyak poktan mencapai IP 300.

Pada 2020, Kabupaten Barru masih tumbuh 1,78 persen pada triwulan ke-III bersama 6 kabupaten di Sulsel, dan triwulan ke-IV, produktivitas sebesar 61,08 Ku/hektare atau tertinggi di Sulsel dari 24 kabupaten/kota.

"Kita berharap, ke depan dengan adanya embung kita dapat mewujudkan IP 400," pungkas Ahmad.

Baca Juga: Dongkrak Produksi Pertanian, Kementan Sediakan Irigasi melalui P3A

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI