Ini Cara Jokowi dan Pupuk Indonesia Wujudkan Kemandirian Petani Milenial

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 06 Mei 2021 | 12:43 WIB
Ini Cara Jokowi dan Pupuk Indonesia Wujudkan Kemandirian Petani Milenial
Presiden Jokowi meninjau produksi padi di Kabupaten Malang. [Foto: tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku Ketua Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) menekankan untuk memprioritaskan perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal melalui layanan keuangan digital bagi seluruh lapisan masyarakat khususnya kelompok penerima manfaat usaha mikro kecil (UMK), petani, nelayan, dan masyarakat berpenghasilan rendah sesuai amanat Perpres No 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Pada tahun 2020, indeks inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai 81,4%, lebih tinggi dari tahun 2019 yang mencapai 76,19%. Hal ini tentunya sejalan dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh DNKI dalam pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kian gencar mengintegrasikan kegiatan ekonomi dan keuangan inklusif pada sektor pertanian guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sektor pertanian di Indonesia sendiri masih menunjukan pertumbuhan yang positif ditengah pandemi Covid-19. Jika dilihat dari struktur lapangan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 29,76% pekerja bekerja di sektor pertanian.

Namun sayangnya, hanya sekitar 8% yang merupakan petani muda (generasi milenial). Padahal jika dilihat dari struktur umur, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi milenial (25,87%) dan generasi Z (27,94%).

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga rendah merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan pembiayaan petani.

Sebagai salah satu bank milik negara, Bank Mandiri pun turut menyalurkan KUR sejak tahun 2008, dengan outstanding hingga Maret 2021 mencapai Rp 46,2 triliun kepada 1,94 juta debitur.

Tidak hanya itu, inklusi keuangan juga dilakukan melalui peningkatan akses perbankan melalui Mandiri Agen yang melayani transaksi perbankan seperti pembukaan rekening, setor tunai, tarik tunai, transfer, serta pembayaran/pembelian.

Khusus untuk dukungan dalam program Pemerintah untuk Mewirausahakan Petani, Bank Mandiri juga telah memberikan CSR berupa pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di kec. Pamarican Kab. Ciamis di tahun 2018 yang sudah dioperasional sehingga memberikan maanfaat kepada petani, didukung juga akses permodalan dengan KUR, program Kartu Tani untuk saran pembelian pupuk bersubsidi, termasuk juga pembinaan dan pelatihan terpadu.

Baca Juga: Dikunjungi Jokowi, Nelayan di Lamongan Laporan Hasil Melautnya Normal

Melalui skema integratif Agree dari PT Telkom Indonesia, petani dapat mengoptimalkan hasil produksi melalui pengelolaan supply dan demand yang baik, mempermudah penyaluran subsidi, serta mendorong regenerasi petani dengan melahirkan petani milenial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI