Selama enam bulan ke depan akan dilakukan evaluasi terhadap program SmartMT ini. "Nanti improvement apa yang bisa kami dapatkan," kata Isabella.
Rencananya sebagai awal ada 220 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang akan menggunakan SmartMT ini.
Saat ini beberapa fitur dari SmartMT sudah menerima sertifikat paten, namun Isabella mengingatkan agar inovasi lainnya pada SmartMT harus dipatenkan juga
"Manajemen sangat bangga. Ini bukan hanya buat Pertamina Group, tapi juga buat bangsa. Dengan SmartMT ini, banyak hal bisa dilakukan seperti mengurangi kecelakaan, efisiensi, mencegah fraud, TKDN. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih mengutamakan HSSE. Ke depan ini bisa dikomersialkan, bisa kita jual ke perusahaan-perusahaan di Asia. Sekarang masih digarap internal," pungkas Isabela.