Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan beberapa hal yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas pada Senin (20/9/2021) ini. Terutama, menyoal menurunnya kasus harian penularan Covid-19 di tanah air.
Airlangga mengemukakan, Presiden Jokowi meminta anak buahnya jangan terlena dengan terus melandainya kasus Covid-19. Menurutnya, ada beberapa catatan yang mesti diperhatikan.
Pertama adalah kehati-hatian terhadap masuknya varian baru. Maka itu, pintu masuk udara, laut dan darat perlu diperketat.
"Dalam hal ini, kita libatkan seluruh stakeholder. Kita harus mengantisipasi betul mengenai kemungkinan adanya gelombang ketiga," kata Airlangga dalam konfrensi pers virtualnya, Senin (20/9/2021).
Kedua, pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatment), Prokes 3M, dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi harus semakin diintensifkan.
Ketiga, wilayah dengan pencapaian target vaksinasi rendah harus diberikan perhatian lebih (Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Lampung), dan juga untuk vaksinasi kepada lansia.
Keempat, agar daerah segera menghabiskan stok vaksin yang sudah diberikan dan jangan menahannya.
"Untuk mendukung efektivitas dan fleksibilitas, alokasi vaksin bagi TNI/Polri ditingkatkan menjadi 25 persen untuk TNI dan 25 persen untuk Polri (dari sebelumnya masing-masing 20%), sementara 50% untuk Dinas Kesehatan di kabupaten/kota," katanya.
Kelima, booster vaksin ketiga rencananya akan segera dimulai dan sudah diputuskan dengan persyaratan tertentu. Keenam, kapasitas venue PON dengan penonton berjumlah maksimal 25 persen dari total kapasitas, kemudian mereka sudah harus menjalankan vaksinasi dosis 1 dan 2. Terakhir,
Baca Juga: Vaksinasi di Lampung Rendah, Jadi Perhatian Khusus Presiden Jokowi
Ketujuh, platform PeduliLindungi akan terus disempurnakan, termasuk unsur keamanan datanya, serta akan diintegrasikan dengan aplikasi sejenis secara global.