Tetapi OPEC mengatakan lonjakan harga gas alam dapat meningkatkan permintaan produk minyak karena pengguna akhir beralih.
Pasar global seharusnya tidak memperkirakan lebih banyak minyak dari Iran dalam waktu dekat. Amerika Serikat mengatakan siap untuk mempertimbangkan "semua opsi" jika Iran tidak mau kembali ke kesepakatan nuklir 2015.
Di Rusia, Presiden Vladimir Putin mengatakan harga minyak bisa mencapai USD100 per barel dan mencatat Moskow siap menyediakan lebih banyak gas alam ke Eropa jika diminta.
Pasar energi terfokus pada bagaimana krisis pasokan akan mempengaruhi permintaan minyak, terutama di ekonomi terbesar kedua dunia, China.
Di India, yang mengalami kekurangan listrik terburuk sejak 2016 karena kekurangan pasokan batu bara, konsumsi bahan bakar merangkak lebih tinggi pada September karena aktivitas ekonomi meningkat. India adalah importir minyak terbesar ketiga di dunia.
Di Amerika Serikat, pemerintah memproyeksikan konsumen akan menghabiskan lebih banyak anggaran untuk memanaskan rumah mereka pada musim dingin ini daripada tahun lalu, sebagian besar karena melonjaknya harga energi.
Gedung Putih berdiskusi dengan produsen minyak dan gas Amerika tentang membantu menurunkan kenaikan biaya bahan bakar.
Rabu, bensin dan solar berjangka AS ditutup pada level tertinggi sejak Oktober 2014.
Baca Juga: Imbas Krisis Energi, Harga Minyak Naik ke Level Tertingginya