Nyawa Garuda Indonesia Ada di Tangan Pertamina

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 27 Oktober 2021 | 05:18 WIB
Nyawa Garuda Indonesia Ada di Tangan Pertamina
Ilustrasi: Pesawat Garuda Indonesia. (Shutterstock)

Dahlan menyebut kalau dokumen perintah itu ada di tangan Pertamina, tentu itu baik bagi Pertamina. Seandainya Garuda pada akhirnya ditutup dan Garuda tidak bisa membayar utang Rp12 triliun itu, Pertamina mungkin bisa menggunakan dokumen perintah tersebut untuk menagih langsung ke pemerintah.

Dengan demikian, tentu Pertamina tidak harus menerima uang kontan. Bisa saja dalam bentuk potongan dividen. Artinya Pertamina dianggap sudah setor dividen senilai piutang yang ada dokumennya itu.

Permasalah mengenai bahan bakar itu dinilai Dahlan sebagai alasan mengapa nama Pelita Air kemudian muncul sebagai calon pengganti Garuda jika benar-benar dibubarkan. Pasalnya, Pelita Air merupakan entitas anak perusahaan Pertamina.

Dahlan mengatakan, jika pun Pertamina kelak akan gterus mengirim bahan bakar ke Pelita, perhitungan akuntansinya pun lebih mudah. Sebab, piutang itu dapat diputuskan langsung di RUPS sebagai tambahan modal dan hal itu tentu tidak bisa dilakukan Pertamina terhadap Garuda.

"Dengan mengubah Pelita menjadi 'Garuda Baru' persoalan manajemen lebih mudah. Tidak punya beban masa lalu. Saat ini Pelita masih sangat langsing. Bisa cari pesawat yang lebih murah, Bisa cari tenaga yang lebih selektif. Asal penyakit lama Garuda tidak terulang di Pelita," kata Dahlan lagi.

Berita ini sebelumnya dimuat WartaEkonomi.co.id jaringan Suara.com dengan judul "Utang Numpuk, Nasib di Ujung Tanduk! Dahlan Iskan: Nyawa Garuda Ada di Tangan Pertamina!"

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI