Kebijakan Perbankan Cegah Investasi yang Lakukan Kekejaman Terhadap Hewan Masih Minim

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 07 Desember 2021 | 10:05 WIB
Kebijakan Perbankan Cegah Investasi yang Lakukan Kekejaman Terhadap Hewan Masih Minim
Ilustrasi Bank.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah laporan baru yang dirilis oleh Organisasi internasional Sinergia Animal dan bisnis sosial Shifting Values menunjukkan bahwa hampir setengah dari bank dan investor yang dievaluasi tidak memiliki kebijakan untuk mencegah bentuk-bentuk kekejaman terhadap hewan dalam memberikan pinjaman dan pendanaan mereka.

Dokumen tersebut, yang diluncurkan bersamaan dengan platform interaktif bankforanimals.org, menilai kebijakan dari 69 bank dan investor dari 19 negara berbeda di lima benua (Asia, Eropa, Amerika Utara, Oseania, dan Amerika Selatan).

Dari jumlah tersebut, 90% institusi memiliki skor kurang dari setengah dari jumlah total skor yang dapat dicapai, yang terdiri dari 21 kriteria seperti larangan praktik mutilasi dan pengurungan hewan ternak di kandang baterai dan kandang besi (dengan ukuran yang tak cukup bagi babi dapat bergerak leluasa), serta pengujian pada hewan dan perdagangan satwa liar. Hampir setengah dari institusi-institusi tersebut tidak mendapatkan satu poin pun.

“Kami mendesak sektor perbankan mengadopsi kebijakan yang lebih kuat untuk mencegah beberapa praktik terburuk terhadap hewan. Bukan hanya ini sangat penting bagi hewan, namun juga merupakan strategi mitigasi risiko bagi bank itu sendiri, ” ungkap Merel van der Mark, Manajer Keuangan dan Kesejahteraan Hewan di Sinergia Animal ditulis Selasa (7/12/2021).

Ia menyatakan, keterkaitan lembaga tersebut dengan industri peternakan, misalnya, dapat menyebabkan risiko serius terhadap reputasi lembaga.

Di Indonesia, proyek ini menilai sejumlah bank dan menyimpulkan rata-rata skor mereka adalah 1,7% (0,7 poin dari 42) . Selain itu, beberapa bank asing yang beroperasi di Indonesia juga dinilai.

Tidak ada bank yang mencetak poin untuk kriteria kesejahteraan hewan yang spesifik. Dua bank BUMN mendapat poin karena memiliki program spesial untuk mempromosikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan ramah terhadap hewan.

"Sangat memprihatinkan melihat bahwa bank-bank tersebut, terutama yang berhubungan langsung ke sektor peternakan, seperti bank pedesaan atau yang bergerak dalam sektor agrikultur, tidak memiliki banyak kebijakan yang penting mengenai kesejahteraan hewan, misalnya menolak mendanai operasi yang mengurung hewan dalam kandang sempit serta praktik mutilasi tanpa anestesi dan analgesik pada hewan. Masih banyak ruang untuk perbaikan," ungkap Merel.

Saat ini, lima bank teratas dengan kebijakan yang secara signifikan memperhitungkan kesejahteraan hewan adalah bank-bank di Belanda.

Baca Juga: Korban Nasabah Asuransi Pertanyakan Kerja, Ini Respons OJK

Transparansi lebih besar ke sektor keuangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI