"Tahun depan, kita kira-kira butuh Rp23 triliun," ucapnya.
Dia menambahkan, porsi pendanaan bisa bersumber dari kombinasi seperti pasar modal, perbankan dan PIP (Pusat Investasi Pemerintah). Bahkan, PNM berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp3 tirliun di sekitar Kuartal I atau Kuartal II 2022.
"Kita rencanakan (menerbitkan obligasi-red) di akhir kuartal I atau awal kuartal II 2022. Kurang lebih Rp3 triliu. Kuponnya kita harapkan rendah seperti sekarang, tapi itukan tergantung situasi pasar yah," pungkasnya.