Menkeu Negara G20 Bertemu di Jakarta, Cari Solusi Pemulihan Ekonomi

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 20 Februari 2022 | 14:08 WIB
Menkeu Negara G20 Bertemu di Jakarta, Cari Solusi Pemulihan Ekonomi
Menkeu Sri Mulyani dalam konfrensi pers virtual pada Senin (13/12/2021). [Tangkapan Layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta negara-negara di dunia untuk menghindari ketegangan dan bekerja sama dalam pemulihan pandemi yang masih berlangsung.

"W inter is coming," ujar Presiden Jokowi saat menyambut para menteri keuangan dan kepala bank sentral negara-negara anggota G-20 di Jakarta, Kamis (17/02).

"Pandemi masih jauh dari selesai, dan perekonomian global sedang sulit. Dalam situasi ini, tidak satu negara pun yang bisa pulih sendirian. Semua negara saling berhubungan, tidak ada yang terisolasi," tambahnya.

Pertemuan pejabat bidang keuangan G-20 digelar ketika perekonomian banyak negara mengalami masa kritis antara menaikkan bunga pinjaman demi mendinginkan inflasi dan membantu mendukung pemulihan dari pandemi.

"Kekhawatiran atas potensi konflik di Ukraina merupakan sumber ketidakpastian tambahan yang tidak diinginkan", kata Presiden Jokowi seraya memperingatkan antagonisme yang terjadi saat ini.

"Sekarang bukan saatnya untuk menciptakan ketegangan baru yang dapat memengaruhi pemulihan global, apalagi membahayakan perdamaian dunia seperti yang kita lihat di Ukraina," katanya.

Ia meminta semua pihak untuk segera mengakhiri persaingan dan friksi.

Pertemuan ini digelar secara secara tatap muka dan daring, karena hambatan perjalanan dan karantina di tengah wabah varian Omicron di banyak negara.

Tuan rumah Indonesia termasuk negara di Asia Tenggara yang telah mengalami gelombang infeksi parah, meskipun vaksinasi telah membantu meredakan wabah terburuk.

Baca Juga: Pertemuan G20 Bahas Krisis Ukraina dan Desakan Pengurangan Utang Cina

Negara terpadat keempat dengan 274 juta penduduk ini melaporkan hampir 5 juta kasus dan 145.622 kematian. Dalam sebulan terakhir, 690.518 kasus baru telah dilaporkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI