“Dalam kondisi minyak goreng langka seperti saat ini juga berpengaruh pada penjualan tempe karena biasanya yang membeli dalam jumlah banyak adalah pedagang gorengan. Tetapi banyak pedagang yang libur karena minyak goreng langka. Penjualan tempe berkurang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan, tidak ada kelangkaan produk tahu dan tempe di pasar tradisional di kota tersebut.
“Tidak ada kelangkaan. Tetapi banyak produk yang ukurannya dikecilkan. Dimungkinkan untuk memastikan agar harga produk tetap,” katanya.
Menurut dia, siasat mengecilkan ukuran produk tahu dan tempe dilakukan produsen karena harga kedelai yang mahal.
“Banyak perajin yang menggunakan kedelai impor. Tetapi impor dari China dibatasi untuk memenuhi kebutuhan peternakan di sana,” pungkasnya.