IHSG DIbuka Melemah Dampak Konflik Ukraina, AS Peringatkan China Tak Dukung Rusia

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 21 Maret 2022 | 10:01 WIB
IHSG DIbuka Melemah Dampak Konflik Ukraina, AS Peringatkan China Tak Dukung Rusia
Kantor Bursa Efek Indonesia di Jakarta. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (21/3/2022) ini dibuka melemah, seiring pelaku pasar yang menantikan perkembangan konflik Ukraina.

IHSG dibuka melemah 9,07 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.945,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,52 poin atau 0,15 persen ke posisi 1.002,25.

"IHSG pekan ini diperkirakan masih akan bergerak volatil mengingat minimnya sentimen dalam negeri," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas.

Ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina menjadi fokus investor merespons pengaruhnya terhadap laju inflasi yang mempengaruhi kebijakan moneter di berbagai negara.

Bursa ekuitas AS ditutup menguat setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping melakukan pembicaraan telepon membahas krisis yang terjadi di Ukraina. Biden dan Xi menekankan langkah diplomatik sebagai solusi konflik antara Rusia dan Eropa Timur.

Pihak AS memberi peringatan kepada China agar tidak memberikan dukungan material untuk Rusia. Sementara China meminta aliansi NATO untuk membuka dialog dengan Rusia.

Dialog kedua negara tersebut menenangkan reli harga minyak. Hal itu memberi sentimen positif bagi pasar ekuitas.

Dari Eropa, indeks acuan menuju kinerja mingguan terbaiknya sejak November 2020 di tengah optimisme perdamaian akan dinegosiasikan dalam konflik Ukraina.

Sementara itu Rusia membayar bunga 117 juta dolar AS yang jatuh tempo pada dua obligasi dolar AS, setelah sanksi keras yang dijatuhkan oleh Barat.

Baca Juga: Panglima Rusia Tewas Di Ukraina!

Saat ini investor akan memantau kebijakan suku bunga bank sentral China (People Bank of China/PBoC) yang akan diumumkan pada Senin ini. PBoC diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di mana untuk tenor satu tahun diperkirakan tetap di level 3,7 persen dan tenor 5 tahun tetap di 4,6 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI