Ancaman Resesi Ekonomi, Harga Minyak Dunia Anjlok 9 Persen

Rabu, 06 Juli 2022 | 07:17 WIB
Ancaman Resesi Ekonomi, Harga Minyak Dunia Anjlok 9 Persen
Ilustrasi harga minyak dunia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia anjlok sekitar 9 persen pada perdagangan hari Selasa, dalam penurunan harian terbesar sejak Maret di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi global dan penguncian di China yang dapat memangkas permintaan.

Mengutip CNBC, Rabu (6/7/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, menetap di posisi USD102,77 per barel, kehilangan USD10,73, atau 9,5 persen.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), merosot 8,2 persen atau USD8,93, menjadi USD99,50 per barel. Tidak ada setelmen WTI pada sesi Senin karena hari libur di Amerika.

Kedua tolok ukur mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 9 Maret, dan memukul harga saham perusahaan minyak dan gas.

"Kami sedang dalam tekanan hebat dan satu-satunya cara yang dapat menjelaskannya adalah ketakutan akan resesi," kata Robert Yawger, Direktur Mizuho.

Minyak berjangka tenggelam bersama gas alam, bensin dan ekuitas, yang sering menjadi indikator permintaan bagi minyak mentah.

Sementara itu, pengujian massal Covid-19 di China menebar kekhawatiran akan potensi penguncian yang mengancam memperdalam pengurangan konsumsi minyak.

Shanghai mengatakan akan memulai putaran baru pengujian massal terhadap 25 juta penduduknya selama periode tiga hari, mengutip upaya untuk melacak infeksi yang terkait dengan wabah di sebuah bar karaoke.

"Kami melihat beberapa likuidasi panik. Sangat gugup," kata Dennis Kissler, Senior Vice President BOK Financial.

Baca Juga: Ancaman Resesi Global, Harga Minyak Dunia Melonjak 2 Persen

Kekhawatiran bahwa permintaan driving season musim panas Amerika akan turun setelah liburan Empat Juli juga tampaknya membebani pasar, tutur Kissler.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI