Riset Nielsen: Influencer Membantu Brand Membangun Lebih Banyak Koneksi dengan Konsumen

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 06 Juli 2022 | 17:12 WIB
Riset Nielsen: Influencer Membantu Brand Membangun Lebih Banyak Koneksi dengan Konsumen
Ilustrasi influencer sedang membuat konten (Unsplash/Josh Rose)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, para pemasar memiliki tugas untuk melibatkan konsumen di seluruh saluran dan platform yang semakin banyak. Tugas ini menambah tantangan para pemasar untuk membangun hubungan yang otentik dan personal dengan para konsumen.

Meskipun upaya untuk membangun brand tetap menjadi tujuan utama para pemasar global, saluran yang dapat menjangkau seluruh konsumen mungkin tidak selalu sesuai dengan budget perusahaan.

Dengan fokus pada upaya membangun brand, para pemasar harus selalu mencari cara untuk tetap menjadi top-of-mind para pembeli potensial. Untuk dapat melakukan hal ini, banyak pemasar yang menggunakan media sosial dan influencers untuk membuat koneksi yang lebih personal dan menguntungkan dengan konsumen.

Riset Nielsen mengungkapkan bahwa pemasar global berencana untuk meningkatkan pengeluaran iklan pada media sosial hingga 53% mulai tahun depan, lebih besar dari saluran-saluran lain.

Dengan media sosial menjadi saluran menguntungkan bagi para pemasaran global, dengan 64% dari pemasar global yang disurvei oleh Nielsen Annual Marketing Report menyatakan bahwa media sosial adalah saluran berbayar yang paling efektif.

Berdasarkan studi Nielsen Trust in Advertising 2021, 71% konsumen global mempercayai iklan, opini, maupun penempatan produk dari para influencers.

Menariknya, tidak semua promosi influencers dimulai dengan brand. Faktanya, beberapa influencers justru menjadi inspirasi dari kampanye-kampanye brand besar.

Sebagai contoh, video Barbara Kristoffersen yang memuat hoodie Gap dengan warna yang sudah lama tidak diproduksi oleh perusahaan sejak tahun 2000 justru memunculkan hastag #brownhoodie yang viral, dengan total engagement mencapai 188.35% dan membuat jaket tersebut dijual pada situs-situs barang bekas dengan harga mencapai $300.

Gap dengan cepat memanfaatkan pembicaraan organik ini untuk meningkatkan penjualan mereknya, bekerja sama dengan influencer tambahan, Gap membuat kampanye #gaphoodie yang menghasilkan lebih dari 6.5 juta penonton.

Baca Juga: Difitnah Terima Uang dari ACT, Ustaz Hilmi Firdausi Bantah dengan Surat dan Bersedia Cek Rekening

Gap juga membawa kembali warna coklat pada produk-produk dan mendapatkan sambutan meriah dari para konsumen yang dengan segera memborong hoodie tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI