Suara.com - Mahasiswa harus peka dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Apalagi di era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) seperti sekarang ini.
"Bersikap proaktif dan penasaran akan sangat membantu mahasiswa untuk bertahan di masa depan. Mengutip ucapan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim, 'Mahasiswa perlu banyak tanya, banyak coba, banyak karya',” kata Hendarman selaku Plt. Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspek) Kemendikbudristek dalam acara Pre-University 2022 yang diselenggarakan oleh President University (PresUniv).
Mengusung tema 'Your Best Career Awaits', Pre-University adalah ajang reguler yang diselenggarakan untuk menyambut mahasiswa baru PresUniv.
PresUniv menerima 2.049 mahasiswa baik dari dalam maupun luar negeri. Jumlah ini meningkat lebih dari 5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut Hendarman, mahasiswa tidak boleh banyak diam. Mahasiswa juga perlu memiliki profil sebagai pelajar Pancasila, yakni memiliki kompetensi global, tetapi berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Ada enam utama ciri-ciri pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif," terangnya.
Dikatakan Hendarman, kreatif tidak harus memulai segala sesuatunya dari awal. Bisa juga dengan memodifikasi apa yang sudah ada.
Kesempatan Berkarier Lebih Baik
Rektor PresUniv Prof. Dr. Chairy menyambut gembira kedatangan para mahasiswa baru.
Baca Juga: Jababeka Morotai Bersama President University Berikan 250 Anak Berprestasi dari Indonesia Timur
“Kini, kalian resmi menjadi keluarga besar PresUniv atau PresUniverse,” ucap Chairy.
Chary mengatakan, PresUniv termasuk salah satu dari 100 universitas terbaik di Indonesia.
"Di PresUniv, kami memberi kalian lingkungan internasional dan multikultural. PresUniv menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahan. Kami juga memiliki mahasiswa asing terbanyak dibandingkan dengan universitas lainnya di Indonesia,” ungkap Chairy.
Mahasiswa asing itu datang dari berbagai negara, seperti China, Timor Leste, Vietnam, Korea Selatan, Mongolia, Bangladesh, Amerika Serikat, Sri Lanka, Pakistan, Kazakhstan, hingga Fiji.
Bahkan PresUniv tercatat menjadi perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing penuh waktu terbanyak se-Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa asing tersebut sama-sama belajar dan berinteraksi dengan mahasiswa Indonesia yang berasal dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia.
“Pada tahun pertama, seluruh mahasiswa wajib tinggal di asrama. Ini bertujuan untuk mempercepat proses pembauran, membangun relasi dan koneksi di antara sesama mahasiswa," terangnya.