Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak semua pihak bekerja sama dan adaptif dalam menjawab berbagai perkembangan dan kebutuhan baru dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, termasuk yang terkait peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, potensi desa wisata dapat digali melalui dua aspek, yakni produk wisata seperti potensi alam dan budaya, serta aspek SDM Pariwisata.
Sandiaga mengatakan, pihaknya mengambil peran strategis untuk menghadirkan desa wisata berbasis sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan) dengan mengedepankan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
"Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi menjadikan desa wisata menjadi mandiri, dan berdaya saing, dan dapat menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi dari sektor parekraf dari wilayah pedesaan bukan hanya di perkotaan," papar Sandiaga dalam keterangan persnya di Jakarta pada Kamis (22/9/2022).
Pada pembukaan pelatihan tahap pertama di kawasan Destinasi Super Prioritas Danau Toba, meliputi Kabupaten Karo, Kabupaten Toba, dan Kabupaten Tapanuli Utara, Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh menyoroti, lebih jauh pentingnya adaptasi agar langkah yang diambil relevan dengan perkembangan pariwisata saat ini.
"Ada kebutuhan baru yang harus kita perhatikan agar pariwisata kita lebih berkualitas dengan produk yang lebih inovatif, kualitas pelayanan yang lebih prima, dan pengelolaan pariwisata yang lebih ramah lingkungan," jelas Frans dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Ia menegaskan, saat ini orientasi pengembangan sektor kepariwisataan lebih ditujukan untuk pengembangan pariwisata berkualitas, di mana sumber daya manusia memiliki andil besar dalam menghadirkan pengalaman terbaik bagi wisatawan melalui kompetensi yang dimiliki.
"Kompetensi bagi para pelaku pariwisata, meliputi peningkatan skill (kapasitas/kemampuan), penambahan knowledge (pengetahuan) dan membangun professional attitude (perilaku profesional)," kata Frans Teguh.
Program Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Wisata dan Kapasitas Parekraf digelar untuk tahap pertama di Kawasan Danau Toba, berlangsung 21-27 September 2022, melibatkan 90 pelaku pariwisata dari enam desa wisata yaitu Desa Wisata Lumban Silintong, Siboruon, dan Silalahi Pagar Batu (Kabupaten Toba), Desa Wisata Papande (Kabupaten Tapanuli Utara), serta Desa Wisata Merek dan Tongging (Kabupaten Karo).
Baca Juga: Ciptakan Lapangan Kerja Baru di Medan, Sandiaga Uno Beri Pelatihan Produk Turunan Buah Markisa
Saat pembukaan pelatihan, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, yang diwakili Koordinator Substansi Pemberdayaan Masyarakat Regional 1, Desty Murniati mengemukakan, peserta harus dapat mengambil manfaat pelatihan tersebut.