Saatnya Bisnis Waralaba Indonesia Bangkit Setelah 2 Tahun Masa Pandemi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 06 Desember 2022 | 06:29 WIB
Saatnya Bisnis Waralaba Indonesia Bangkit Setelah 2 Tahun Masa Pandemi
Ilustrasi waralaba. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekarang ini, waralaba menjadi salah satu peluang bisnis yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan bisnis waralaba dinilai mempunyai risiko kerugian yang lebih minim jika dilihat dari segi konsepnya.

Dimana pada bisnis waralaba atau franchise, menerapkan metode pendistribusian produk atau layanan yang melibatkan franchisor sebagai pemilik merek dagang dan nama bisnis.

Penerima waralaba yang ingin memasarkan produk, diharuskan untuk membayar royalti dan seringkali juga membayar biaya investasi awal untuk bisa memperoleh hak atas kekayaan intelektual di bawah nama serta sistem franchisor.

Kerjasama yang terjadi ini akan melimpahkan pengolahan produk tanpa mengubah ciri khas yang dimiliki, izin penggunaan merek produk, hingga penggunaan sistem operasional yang ada.

Disamping itu, penggunaan hak kekayaan intelektual tersebut dilindungi oleh peraturan pemerintah mengenai waralaba yang tertuang dalam (PP) No 42 Tahun 2007, sehingga melalui perjanjian yang resmi penerima waralaba termasuk pelaku bisnis yang legal.

Terdapat banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan membeli bisnis waralaba, diantaranya adalah lebih santai dan fleksibel, dapat menjadi sumber pendapatan kedua, mudah mengajukan pinjaman di bank, minim risiko, mendapatkan akses ke program pelatihan dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, adanya pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia semenjak tahun 2020 bisnis waralaba sempat mengalami pukulan, terutama adalah waralaba theme park, travel, pendidikan, makanan, minuman, dan hotel.

Hingga sekarang, hal tersebut menyisakan kepiluan tersendiri khususnya bagi para pebisnis di tanah air.

Hampir setiap hari terdengar berita berbagai bisnis yang akhirnya gulung tikar, PHK massal hingga bangkrut dan tutupnya bisnis startup yang bahkan sudah terima gelontoran dana puluhan bahkan ratusan miliar rupiah dari berbagai modal ventura.

Baca Juga: Jualan Jilbab Pakai Cara Ini, Pambudi-Ayu Pasutri Jabar Disorot Media Al Jazeera

Tidak hanya itu saja, setelah pandemi Covid-19 mulai mereda di tahun 2022 sekarang ini, masyarakat masih dibayang-bayangi oleh ancaman resesi global pada tahun 2023 mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI