"Kami juga membawa tenda Warung Ganjaran. Kami ingin berkolaborasi dengan teman serikat pekerja di perusahaan untuk menjalankan program ekonomi warung ganjaran yang ditujukan untuk penyediaan barang-barang kebutuhan hidup buruh," katanya.
Sugeng Widodo, peserta mudik dari PT Pemi, bersyukur bisa mudik tahun ini bersama keluarganya.
"Terima kasih untuk acara mudik asyik bareng GBB. Saya turut mengajak keluarga untuk mudik ke kampung halaman. Ini sangat membantu kita semua kaum buruh untuk bisa bersinergi dengan semua pihak," ujarnya.
Sugeng mengatakan keluarganya sangat terbantu berkat adanya mudik asyik bareng GBB tersebut. Dia tak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun selama perjalanan menuju kampung halamannya di Jawa Tengah.
"Bicara biaya, kami satu keluarga bisa menghabiskan hampir Rp 1,2 juta untuk mudik. Tapi, dengan mudik asyik ini, kami dapat pulang kampung gratis, alhamdulillah," ujarnya.
Sugeng bersama keluarganya sudah dua tahun tidak mudik karena terkendala Covid-19. "Saya sudah dua tahun tidak mudik karena pandemi. Baru kali ini mudik bersama keluarga. Senang sekali karena bisa bersilaturahmi dengan orang tua, sanak saudara di kampung," ujarnya.
Dia berharap tahun berikutnya bisa ikut mudik gratis kembali. "Kami berharap tahun depan kami sekeluarga bisa mudik asyik gratis lagi," ujarnya.
Sebelum pelepasan Mudik Asyik Bersama GBB, para buruh diberi bingkisan untuk bekal mereka di perjalanan. Selain itu, posko mudik di sekitar Pantura yang dibangun GBB juga siap menerima pemudik yang ingin beristirahat.
Baca Juga: Kowarteg Adakan Mudik Gratis untuk Karyawan Warteg di Jakarta