Sejarah Gunung Agung: Toko Buku Sejuta Kenangan, Akan Tutup Tahun 2023

Ruth Meliana Suara.Com
Minggu, 21 Mei 2023 | 20:37 WIB
Sejarah Gunung Agung: Toko Buku Sejuta Kenangan, Akan Tutup Tahun 2023
Penampakan toko buku Gunung Agung. [Foto. Istimewa]

Berawal dengan modal Rp 500.000, Gunung Agung akhirnya bisa membuka pameran sebanyak 10.000 buku. Jumlah itu pada masa tersebut terbilang sangat fantastis.

Pameran tersebut kemudian menjadi momentum awal bisnis Toko Buku Gunung Agung pada tahun 1953. Satu tahun berlalu, Tjio Wie Tay kembali memprakarsai pameran buku yang lebih megah dengan nama Pekan Buku Indonesia 1954.

Toko buku Gunung Agung lewat pameran itu, kemudian memulai tradisi penyusunan bibliografi atau daftar buku lengkap dalam bentuk katalog.

Bahkan Gunung Agung membentuk tim khusus dengan nama Bibliografi Buku Indonesia. Tim khusus penyusunan bibliografi ini dipimpin oleh Ali Amran yang dipercaya menjabat sebagai Kepala Bagian Penerbit PT Gunung Agung.

Perkenalan dengan Soekarno - Hatta

Dalam Pekan Buku Indonesia tahun 1954, Tjoe Wie Tay  berkenalan dengan pemimpin Indonesia, Presiden Soekarno dan juga Wakil Presiden Moh. Hatta.

Lewat perkenalan itu juga, Gunung Agung dipercaya sebagai penyelenggara pameran buku dalam rangka Kongres Bahasa di Medan pada 1954.

Bisnis Gunung Agung pun kemudian semakin membesar yang ditandai dengan berdirinya gedung berlantai tiga di Jalan Kwitang dengan Nomor 6. Gedung tersebut diresmikan langsung oleh Bung Karno pada tahun 1963.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

Baca Juga: Daya Tarik Kampung Wisata Taman Sari, Liburan dan Belajar Sejarah di Jogja

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI