Sri terus memutar otak agar produknya bisa terjual di masa sulit Pandemi COVID-19. Suatu ketika, saat berselancar di internet, Sri menemukan pembelajaran terkait digital marketing.
Momen itu jadi awal kebangkitan usahanya, Sri mulai belajar dari nol tentang digital marketing, termasuk cara memasarkan produk di e-commerce.
“Tiap malam saya belajar tentang digital marketing dari Youtube dan internet. Saya pakai headset sambil nidurin anak. Dengerin orang ngomonr,” ucap Sri, sembari sesekali tertawa.
Belajar otodidak, Sri mulai memahami cara membuat penjualan produk menarik di internet dan media sosial.
“Dala tiga bulan, April, Mei Juni tahun 2020. Semua produk saya bisa terjual habis dan untung,” ungkap Sri dengan sumringah.
Ribuan produk UMKM yang ia simpan di gudang dadakan sebelumnya ludes terjual hanya dalam waktu tiga bulan hanya dari penjualan online.
“Selama pandemi COVID-19 akhirnya saya putuskan full jualan online,” kata Sri.
![Sri Hastuti saat didatangi Redaksi Suara.com disela-sela preparasi produk Sleman yang akan dipamerkan di PRJ pada pertengahan 2023 [Suara.com/Hadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/27/74118-umkm.jpg)
Sri juga banyak belajar dari BRIncubator yang merupakan program pembinaan UMKM di Rumah Kreatif BUMN Jogja.
“Sebelum bergabung dengan komunitas, atau PLUT Sleman. Saya banyak belajar melalui BRIncubator. Itu juga sebenernya tidak sengaja, saya nemu informasi BRIncubator dari Instagram Bank BRI,” ungkap dia.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Rp9,5 Triliun Dana Pensiun BUMN Salah Investasi
Dari media sosial tersebut, ia mendapatkan informasi terkait pendampingan UMKM yang diprakrasai oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).