Icip Nikmatnya Jamu Tradisional dari Desa Wisata Jamu Kiringan Bantul

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 18 Juni 2023 | 23:16 WIB
Icip Nikmatnya Jamu Tradisional dari Desa Wisata Jamu Kiringan Bantul
Gerbang Desa Wisata Jamu Kiringan (Suara.com/hadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sejarah Desa Wisata Jamu Tradisional Kiringan

Melansir dari laman resmi Kabupaten Bantul, sejarah Desa Wisata Jamu Kiringan ternyata sudah ada sejak Belanda hendak meninggalkan Nusantara pada tahun 1950-an.

Kala itu, seorang ibu bernama Joparto bekerja sebagai buruh pembatik di Kota Yogyakarta. Suatu hari, dia bertemu dengan seorang abdi dalem Kraton Yogyakarta yang menyarankannya untuk beralih profesi menjadi penjual jamu.

Sebagai hasilnya, Ibu Joparto (ibu dari Bu Pur) menjadi peracik dan penjual jamu yang memiliki nilai ekonomi lebih baik daripada menjadi buruh pembatik.

Karena penjualan dilakukan dengan cara digendong, awalnya jamu ini disebut "Jamu Gendong". Dari awalnya bertambah dua orang, hingga kini ratusan orang jadi pengrajin jamu dari Kiringan.

Seiring berjalannya waktu pula, kebutuhan bahan baku jam uterus meningkat hingga petani local tidak lagi mampu memasok bahan baku jamu di Dusun Kiringan.

Sudiyatmi mengatakan, hal ini kemudian membuat warganya banyak memilih mendatangkan bahan baku dari daerah lain seperti Sleman, Magelang hingga Purworejo.

Sudiyatmi mengaku tidak khawatir tentang keberlanjutan usaha jamu di kampungnya karena minat masyarakat sekitar, terutama generasi muda, terhadap jamu sangat tinggi.

"Jika ibu-ibu yang menjual jamu sudah lanjut usia, mereka mengajak anak-anak mereka untuk mengantar jamu ke pelanggan sambil memperkenalkan anak-anak mereka," kata dia.

Baca Juga: Bazaar UMKM BRILian: Dukungan BRI Buat Pelaku UMKM Jogja Makin Mapan

Menurut Sudiyatmi, tidak sedikit para generasi muda yang awalnya bekerja sebagai buruh pabrik kemudian memutuskan untuk berjualan jamu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI