Pengembangan blue ammonia dan green ammonia sendiri telah masuk dalam roadmap dekarbonisasi Pupuk Indonesia. Program ini sejalan dan mendukung inisiatif strategis pemerintah dalam mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2060.
Pelibatan berbagai mitra dari dalam dan luar negeri juga turut meningkatkan iklim investasi dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Misalnya, terbukanya lapangan pekerjaan, penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), penguasaan pengetahuan dan teknologi, serta menghasilkan produk-produk substitusi impor seperti methanol dan soda ash.
“Jadi kedepan Pupuk Indonesia tetap memperkuat industri pupuk untuk mendukung ketahanan pangan, di samping itu juga menjadi perusahaan kimia dan petrokimia nasional yang mendukung industri dan penyediaan energi nasional,” tutup Wijaya.