Indonesia Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Asean Hydrographic Survey Workshop 2023

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 14 September 2023 | 08:39 WIB
Indonesia Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Asean Hydrographic Survey Workshop 2023
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bertindak menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Hydrographic Survey Workshop.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bertindak menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Hydrographic Survey Workshop yang digelar di Hotel Shangri-La Jakarta.

Dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, Workshop ini dihadiri oleh Ambassador of the Mission of Japan to ASEAN, Deputy Secretary General for ASEAN Economic Community, ASEAN Secretariat, Negara Anggota ASEAN, serta organisasi Internasional dan stakeholder yang mempunyai kepentingan di Selat Malaka dan Selat Singapura.

Dalam sambutannya, Novie mengatakan bahwa Selat Malaka dan Selat Singapura memiliki peran penting karena merupakan jalur yang menghubungkan Samudera Hindia dan Laut China Selatan.

Kedua Selat ini merupakan jalur pelayaran yang sempit namun padat lalu lintas. Oleh karenanya, muncul kekhawatiran yang semakin besar terhadap keselamatan navigasi pelayaran dan dampaknya terhadap lingkungan laut pada kedua Selat ini.

“Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Negara-Negara Pantai yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura telah menjalin Kerjasama untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut dari dampak negatif kegiatan pelayaran,” ungkapnya ditulis Kamis (14/9/2023).

Workshop ini, lanjut Novie, adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk melanjutkan pembahasan dalam rangka meningkatkan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura.

“ASEAN Hydrographic Survey 2023 ini merupakan proses akhir dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Jepang dengan 3 Negara Pantai (Indonesia, Malaysia dan Singapura) untuk bekerjasama dalam melaksanakan survey hidrografi di sepanjang Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Malaka dan Selat Singapura dengan biaya dari Pemerintah Jepang melalui Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) yang ditandatangani pada tahun 2017,” jelasnya.

Lebih lanjut, Novie juga menjelaskan bahwa focus utama dari Workshop ini adalah untuk mensosialisasikan Electronic Nautical Chart versi terbaru Selat Malaka dan Selat Singapura.

Versi terbaru ini, menurutnya, dikembangkan oleh 3 Negara Pantai dan didukung oleh Jepang, memberikan informasi penting tentang perairan dalam, posisi bangkai kapal, terumbu karang, serta bebatuan di perairan.

Baca Juga: Korban Pembatasan Eksor India, Rakyat ASEAN Terancam Tak Makan Nasi

“Informasi ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi kapal-kapal yang berlayar melalui Selat Malaka dan Selat Singapura serta tentunya berkontribusi terhadap keselamatan maritim,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI