Suara.com - Pernah mendengar Mobil Timor? Mobil yang berjaya di era Presiden Soeharto di tahun 1990-an ini ternyata penuh dengan kontroversi.
Selama ini rezim mem-branding profil Mobil Timor sebagai produksi dalam negeri. Padahal, sejatinya Mobil Timor adalah Mobil KIA Sephia yang diproduksi di Korea Selatan.
Saat itu, pamor Mobil Timor melejit lantaran harganya yang murah jika dibandingkan dengan produksi Jepang sebagai saingan beratnya. Dibanderol sekitar Rp35 juta saja untuk seri S515. Harga ini tentu saja jauh lebih murah ketimbang mobil Toyota yang saat itu berharga Rp70 jutaan.
Produksi Mobil Timor tentu saja tak bisa dilepaskan dari nepotisme Keluarga Cendana yang saat itu berkuasa. Mobil ini dibangun di bawah naungan PT Timor Putra Nusantara (TPN) mulai 1996.
Namun, baru berusia seumur jagung proyek spektakuler ini dihempas krisis moneter 1998. Padahal, sebelumnya perusahaan yang dipegang oleh Tommy Soeharto itu dibebaskan dari Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang membuat harganya sangat murah.
Hal ini tidak lepas dari ambisi Soeharto yang menginginkan Indonesia memiliki industri otomotif dalam negeri dengan pemegang saham sepenuhnya adalah masyarakat Indonesia.
Kebijakan ini di kemudian hari menuai protes keras dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Pasalnya Tommy Soeharto dinilai terlalu memonopoli pasar dengan penjualan barang murah.
Produksi mobil nasional seharusnya tidak dilakukan oleh perusahaan tunggal. Tommy membantah argumen ini dengan menyebut jika banyak pabrik terlibat dalam produksi KIA, dikhawatirkan bakal memicu konflik ke depannya.
Kendati demikian, Tommy rupanya harus bersaing dengan kakanya sendiri, Bambang Trihatmodjo. Saat itu, Bambang yang memimpin PT Bimantara Citra menuntut fasilitas yang sama dengan sang adik. Dengan demikian, dirinya bisa memproduksi mobil nasional dengan harga miring kendati pada akhirnya fasilitas itu tidak didapatkan.
Baca Juga: Dulu Dibuang Kini Diakui Pemerintah Tak Bersalah, Apa Itu Eksil 1965?
Kontroversi soal Mobil Timor yang sudah lewat puluhan tahun ternyata masih menarik masyarakat Indonesia. Buktinya mobil jenis ini sempat dikabarkan bakal diproduksi kembali.