RSPO Tegaskan Komitmen untuk Kembangkan Industri Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 13 November 2023 | 06:33 WIB
RSPO Tegaskan Komitmen untuk Kembangkan Industri Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia
Buah kelapa sawit. [Inibalikpapan.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Indonesia, volume produksi CSPO tumbuh 2,9% menjadi 8,64 juta metrik ton pada tahun 2022 dibandingkan 8,4 juta metrik ton pada tahun 2021. Konsumsi CSPO juga meningkat, dengan volume meningkat sebesar 3,9% menjadi 318,400 metrik ton pada tahun 2022, dibandingkan dengan 229,000 metrik ton pada tahun 2021. Dalam hal konsumsi domestik secara keseluruhan di Indonesia, serapan CSPO tumbuh dari 1,2% pada tahun 2021 menjadi 1,7% pada tahun 2022.

“Selama bertahun-tahun, anggota RSPO telah memainkan peran fundamental dalam terus mengarahkan skala menuju tingkat keberlanjutan yang lebih tinggi dalam sektor minyak sawit Indonesia. Di Indonesia, semua tanda-tanda menunjukkan adanya industri yang siap menerima standar keberlanjutan global RSPO, yang merupakan industri kelapa sawit terbaik. Baik itu peningkatan sertifikasi di kalangan petani kecil dan pabrik atau peningkatan penyerapan lokal, remediasi, dan bahkan konservasi, kami melihat kemajuan yang menggembirakan, dan hal ini bergantung pada kekuatan kolaborasi,” kata Deputi Direktur Transformasi Pasar RSPO, Indonesia, Mahatma Windrawan Inantha.

Pada tahun 2022, 362.000 hektar hutan dan kawasan yang dinilai perlu untuk konservasi telah dilindungi secara global melalui standar, sistem dan prosedur RSPO, yang luasnya hampir enam kali luas DKI Jakarta.

Indonesia mereprentasikan proporsi terbesar kawasan konservasi ini, yaitu sebesar 150.000 hektar atau 40% dari total kawasan konservasi RSPO.

WWF, salah satu anggota pendiri RSPO, secara aktif mempromosikan produksi minyak sawit berkelanjutan melalui berbagai program dan proyek di beberapa lanskap prioritas konservasi di seluruh Indonesia.

Tujuan utamanya adalah menghilangkan deforestasi dari rantai pasokan minyak sawit melalui inovasi serta kombinasi pendekatan lanskap dan yurisdiksi.

WWF juga terlibat dalam intervensi pasar dengan mendorong perusahaan-perusahaan hilir untuk menggunakan minyak sawit berkelanjutan bersertifikat (CSPO). Inisiatif ini didorong oleh potensi pasar domestik Indonesia.

Berdasarkan survei WWF bersama Nielsen dan MarkPlus, kemauan konsumen (di kota-kota besar) untuk membeli produk komoditas berkelanjutan (seperti produk berbasis CSPO) meningkat dari 63% pada tahun 2017 menjadi 82% pada tahun 2020.

Namun ketersediaan CSPO Produk berbasis CSPO yang ada di pasaran masih terbatas, hal ini juga disebabkan oleh terbatasnya jumlah pemasok CSPO.

Baca Juga: Usung Kearifan Lokal dan Inovasi Kelapa Sawit Berkelanjutan, Pemkab Tapsel Terbaik Pertama I-SIM For Regencies

Diungkapkan Angga Prathama Putra, WWF Indonesia Sustainable Palm Oil Project Leader, saat ini pihaknya telah berkolaborasi dengan 1.000 petani sawit guna penerapan praktik sawit berkelanjutan, dimana sebanyak 700 petani sawit telah berhasil memperoleh sertifikat RSPO, serta telah memetakan ketelusuran untuk 247 petani dengan produksi mencapai 1.402 ton CPO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI