Prestasinya di dunia pertambangan mencakup jabatan sebagai Presiden & CEO PT Vale Indonesia (2010-2011), Country Head Intrepid Mines Ltd - Indonesia (2012-2014), dan Presiden PT Berkat Resources Indonesia (2014-2015).
Selain itu, Tony aktif dalam berbagai organisasi seperti Indonesian Mining Association (IMA), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), The Nature Conservancy (TNC), Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) (2010-2012).
Tony juga berperan dalam upaya pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) 2030 dengan mengoperasikan alat berat untuk operasi tambang secara remote di tambang bawah tanah serta menggunakan kereta listrik dengan emisi nol untuk pengangkutan bijih.
Menurut Tony, tambang PTFI masih memiliki banyak cadangan mineral yang dapat diolah hingga tahun 2041. Baginya, konservasi pertambangan adalah mengoptimalkan manfaat dari perubahan bentang alam sehingga memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.
"Negara bisa mendapatkan Rp 4 miliar dollar Amerika Serikat (AS) per tahun. Masyarakat akan bisa menikmati program kita juga. Tenaga kerja 30.000 orang di PTFI akan terus bergulir," ujar dia.
Sebagai informasi, PTFI sejak 1974 telah melakukan perjanjian dengan masyarakat sekitar untuk tumbuh bersama-sama. "Kepedulian terhadap masyarakat ini sudah ada sejak berdirinya Freeport Indonesia. Saya meyakini bahwa, di manapun saya berada harus memberi nilai tambah bagi masyarakat," sambung Tony.