Fitur inovatif tersebut diantaranya Insights, yang bertujuan untuk membantu investor memahami perusahaan Saham AS secara mendalam dengan waktu yang singkat, tanpa harus melakukan riset mandiri berjam-jam. Fitur ini dibuat dengan menganalisa data historis pasar dan mengidentifikasi pola atau tren yang mengindikasikan potensi perubahan di pasar.
“Fitur Insights hadir dengan berbagai metodologi dan teknik analisis, seperti Buzz Score yang menganalisa sentimen saham berdasarkan pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahaan Saham AS tiba-tiba viral. Kemudian, Return Score yang merangkum pendapat berbagai pakar Wall Street untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang saham mana yang akan naik atau turun menurut para pakar tersebut. Selanjutnya, terdapat juga Quality Score untuk membantu mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif. Dengan fitur Insights, investor dapat menilai suatu perusahaan dengan lebih cepat dan percaya diri karena Reku sudah menganalisa secara menyeluruh,” imbuh Jesse.
Selain itu, terdapat fitur Packs, yang memudahkan investor berinvestasi pada sejumlah Saham AS dengan performa terbaik.
“Di fitur ini, kumpulan emiten yang tersedia sudah melewati proses kurasi khusus untuk strategi investasi yang investor inginkan. Misalnya, Reku mengembangkan Starter Pack bagi investor pemula untuk membangun portfolio pemula yang seimbang hanya dalam satu klik. Fitur ini juga membantu investor untuk menyeimbangkan kembali portfolionya dengan mudah, sehingga dapat secara otomatis mengikuti perkembangan pasar terkini dan diharapkan dapat memaksimalkan keberhasilan investasi mereka. Dikombinasikan dengan fitur Insights, Reku optimis fitur ini akan sangat membantu semua pengguna,” jelas Jesse.
Kemudian, Reku juga memahami kebutuhan investor untuk mendiversifikasi asetnya. Oleh karena itu, Reku turut menyediakan Extended-Traded Fund (ETF), yang berisikan kumpulan aset yang diperjualbelikan di bursa. ETF melacak kinerja indeks, komoditas, obligasi, atau aset tertentu. ETF juga jadi salah satu pilihan terbaik untuk diversifikasi portfolio.
“ETF mirip dengan reksa dana atau skema investasi kolektif, namun, ETF lebih mudah diakses langsung di pasar saham. Terdapat sejumlah ETF yang tersedia, seperti yang berfokus pada industri teknologi, yang berisi saham dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Apple, Microsoft, dan Google. Saat investor membeli 1 lembar ETF, investor sama saja dengan menginvestasikan ke berbagai saham atau aset lainnya yang terdapat dalam ETF tersebut. Sehingga risiko investasi juga tersebar secara lebih merata,” kata Jesse.
Seluruh fitur tersebut tentunya dilengkapi dengan kemudahan untuk melacak dan memantau perkembangan investasi pengguna, baik di Saham AS maupun aset kripto.
“Untuk itu, demi memudahkan pengguna memantau kinerja investasinya, juga tersedia fitur Portfolio Analysis. Fitur ini memudahkan investor untuk memantau performa portfolionya, termasuk pada Saham AS & Aset Kripto,” lanjutnya.
Sama halnya dengan pasar saham Indonesia, pasar saham AS biasanya dibuka 6,5 jam per hari, di hari kerja.
“Namun, untuk mengakomodasi investor Indonesia dengan lebih baik, Reku juga menawarkan jam perdagangan tambahan atau Extended Trading Hours, selama 16 jam per hari. Oleh karena itu, investor dapat berinvestasi di Saham AS bahkan selama 8 jam lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menempatkan pending order yang kemudian akan dieksekusi segera setelah pasar dibuka,” tambah Jesse.
Baca Juga: Konglomerasi Bakrie Group Dikejar Utang Triliunan, Kini Minta Jalan Damai
Jesse menegaskan kendati saat ini Reku menawarkan Saham AS, namun aset kripto tetap menjadi prioritas dalam bisnis.