Harapannya, koridor satwa liar dapat melindungi habitat satwa liar dengan ketersediaan suplai makan dan menciptakan sumber penghidupan alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Andi Taufan menjelaskan bahwa program ini adalah contoh kolaborasi strategis antara Amartha dan komunitas lokal.
“Kerja sama dengan KTH Giri Amerta memastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat akar rumput berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan, sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan Amartha”.
Mengacu laporan terbaru dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Indonesia diperkirakan butuh Rp892 triliun hingga 2045 untuk melaksanakan strategi ekonomi restoratif di berbagai sektor secara efektif.
“Amartha optimis kolaborasi yang strategis dapat membuka banyak peluang bagi UMKM akar rumput untuk menjalankan usaha di sektor yang berkelanjutan, yakni bioekonomi,” tandas Andi Taufan.