Menurut Erfa, respon penerima manfaat sangat senang dengan adanya antaran door to door ini.
“Mereka merasa sangat terbantu sekali. Mereka mungkin tidak perlu jauh-jauh ke kantor pos dan sangat terbantu. Dana bisa langsung dipakai untuk kebutuhan mereka langsung. Intinya mereka sangat senang sekali dengan antaran door to door ini. Untuk memastikan bantuan tepat waktu, untuk pengantaran kita jadwalkan dulu. Kita pastikan datanya benar atau tidak. Ketika kita sudah sampai, kita cocokkan data yang ada di dalam data kita dengan data si penerima. Setelah kita cocok, baru kita langsung bayarkan," tutur Erfa.
Tantangan yang dihadapi dalam penyaluran door to door cukup beragam, mulai dari kondisi cuaca hingga sulitnya menjangkau tempat tinggal penerima manfaat di daerah terpencil. Namun, semangat tim satgas bansos PosIND tidak surut.
"Harapan kami, pemerintah terus mempercayakan penyaluran bantuan ini kepada kami. Dengan pengalaman dan infrastruktur yang kami miliki, kami optimis dapat terus memberikan layanan terbaik," tambah Rusdi.
Zahra Mardhatilla, seorang siswa SMP Negeri 32 Semarang, adalah salah satu penerima manfaat program ATENSI Yapi. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterimanya.
"Uang bantuan ini membantu untuk beli kebutuhan sekolah seperti membeli buku dan sepatu. Terima kasih ke Kementerian Sosial dan Pos Indonesia," ujar Zahra.
Zahra yang bercita-cita menjadi dokter ini sudah tidak mempunyai kedua orangtua, dan sejak kecil dirawat pamannya, Rubiman. Di rumah yang sangat sederhana dan petak kecil ini, juga banyak anak yang menjadi tanggung jawab Rubiman.
Sebagai wali yang merawat Zahra, Rubiman uga merasakan manfaat besar dari program ATENSI Yapi ini.
"Bantuan ini digunakan utamanya untuk kebutuhan sekolah Zahra. Dengan adanya antaran langsung ke rumah (penyaluran door-to-door), jadi lebih mudah dan tidak perlu jauh-jauh ke kantor pos. Terimakasih petugas Pos yang sudah mengantar bantuan ini," kata Rubiman.
Baca Juga: 1.695 Yapi di Banyuwangi Terima Bansos Antensi dari Kemensos yang Disalurkan PosIND
Senada dengan Rubiman, Harningsih yang menjadi wali dari Fahman Lutfiansyah juga mengaku sangat bersyukur adanya bantuan untuk anak yatim piatu dari pemerintah ini. Harningsih adalah nenek dari Fahman yang telah ditinggalkan kedua orangtuanya.