Berdasarkan informasi yang beredar, beberapa faktor yang menyebabkan gangguan ini antara lain jumlah wajib pajak yang sangat besar yang mengakses sistem secara bersamaan, pembaruan sistem yang terus-menerus dilakukan, serta kualitas koneksi internet yang tidak stabil.
Selain itu, kesalahan dalam memasukkan data atau penggunaan aplikasi juga turut berkontribusi terhadap masalah yang dihadapi oleh para pengguna.
Penjelasan DJP Terkait Coretax Error dan Perbaikannya
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah memberikan penjelasan mengenai upaya perbaikan yang sedang dilakukan terhadap sistem Coretax.
Upaya perbaikan meliputi peningkatan kapasitas jaringan dan bandwidth, penunjukan penanggung jawab perusahaan untuk pembuatan faktur pajak, serta peningkatan kapasitas sistem untuk menerima faktur dalam format *.xml hingga 100 faktur per pengiriman.
Selain itu, DJP juga memperbaiki layanan pendaftaran, termasuk pengaturan ulang kata sandi, pemadanan NIK-NPWP, serta pemanfaatan kode otorisasi sertifikat elektronik melalui pengenalan wajah.
Untuk pembayaran, DJP meningkatkan aplikasi pembuatan kode billing, pemindahbukuan, dan pembayaran tunggakan pajak. Layanan pengajuan Surat Keterangan Bebas (SKB) dan status Wajib Pajak juga diperbaiki.
DJP menegaskan bahwa selama masa transisi, wajib pajak tidak akan dikenakan sanksi administrasi jika ada keterlambatan dalam penerbitan faktur pajak atau pelaporan pajak. Mereka juga terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan agar Coretax dapat memberikan layanan yang lebih baik dan efisien. Demikianlah informasi terkait fakta Coretax DJP error.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas