Sedangkan total penggunaan batu bara dunia, mencapai 8-8,5 miliar ton. Namun, yang beredar di pasar global hanya 1,5 miliar ton. Artinya, masih ada defisit alias kekurangan yang cukup besar. Antara 7-7,5 miliar ton.
Mencermati data ini, Menteri Bahlil tahu persis bahwa Indonesia seharusnya bisa mengeruk untung besar. Caranya ya itu tadi, Indonesia harus menjadi negara penentu harga batu bara dunia.
"Jadi batu bara kita ini, betul-betul berdampak masif dan terstruktur. Misalnya kita buat pengetatan ekspor. Tapi sampai sekarang, kan belum. Kalau harga kita ditekan terus, tidak menutup kemungkinan kita berpikir lain," kata Menteri Bahlil.