Danantara menonjol karena komitmennya terhadap prinsip-prinsip ESG dan pembangunan berkelanjutan. Namun, sebagai lembaga yang relatif baru, Danantara masih menghadapi tantangan dalam hal skalabilitas dan pengelolaan risiko. Selain itu, lembaga ini perlu membangun kepercayaan publik melalui transparansi dan kinerja yang konsisten.
Kontroversi
Hingga saat ini, Danantara belum terlibat dalam skandal besar. Namun, sebagai lembaga yang bergerak di bidang investasi publik, Danantara harus tetap waspada terhadap potensi penyalahgunaan dana atau konflik kepentingan. Namun demikian, belakangan Danantara panen kritik karena besarnya dana investasi yang dikelola, yakni mencapai lebih dari 900 miliar dollar AS (sekitar Rp 14.000 triliun) aset dalam pengelolaan (AUM).
Perbandingan Temasek, 1MDB, dan Danantara
Temasek Holdings: Sovereign Wealth Fund (SWF), Fokus investasi global dan multisektor, reputasi transparan dan memiliki kritik terkait ESG.
1MDB: Dana Pembangunan Strategis Malaysia yang fokus oada infrastruktur dan energi, terkenal karena skandal korupsinya.
Danantara: Lembaga investasi (sovereign wealth fund) asal Indonesia dengan fokus pembangunan berkelanjutan yang didirikan era Presiden Prabowo Subianto. Diterpa kritik karena efek efisiensi dan keraguan publik lantaran banyaknya kasus korupsi terkait lembaga pengelolaan dana dan investasi di dalam negeri.
Temasek, 1MDB, dan Danantara adalah tiga entitas yang memiliki peran berbeda dalam dunia investasi dan pembangunan. Temasek merupakan contoh sukses sovereign wealth fund dengan tata kelola yang baik, sementara 1MDB menjadi contoh buruk pengelolaan dana publik yang penuh korupsi. Di sisi lain, Danantara mewakili upaya Indonesia belum benar-benar diketahui bagaimana kinerja dan prospeknya.
Baca Juga: Kronologi Kasus Mega Korupsi 1MDB yang Guncang Malaysia, Publik Khawatir Nasib Danantara