IHSG Hari Ini Berpotensi Rebound, Wall Street Masih Tertekan Gegara Ulah Trump

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 05 Maret 2025 | 07:07 WIB
IHSG Hari Ini Berpotensi Rebound, Wall Street Masih Tertekan Gegara Ulah Trump
Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Wall Street kembali mengalami tekanan pada perdagangan Selasa (4/3/2025) (waktu setempat), dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan global setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif baru terhadap impor dari Kanada, Meksiko, dan China. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 670,25 poin (1,55%), sementara S&P 500 anjlok 71,57 poin (1,22%), dan Nasdaq Composite melemah 65,03 poin (0,35%).

Tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada, serta kenaikan bea masuk dua kali lipat untuk barang-barang China, mulai berlaku pada Selasa (4/3). Kebijakan ini memicu respons balasan dari China dan Kanada. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga berjanji akan memberikan tanggapan serupa, meskipun belum merinci langkah konkretnya.

Saham-saham di Wall Street turun signifikan, terutama di sektor perbankan dan otomotif. Saham Citigroup dan JPMorgan Chase & Co masing-masing turun 6,2% dan mendekati 4%. Sementara itu, saham produsen mobil Ford dan General Motors, yang memiliki rantai pasokan luas di Amerika Utara, masing-masing anjlok 2,9% dan 4,6%. Saham ritel juga tertekan, dengan Target turun 3% setelah memperkirakan penjualan tahunan di bawah ekspektasi, dan Best Buy merosot 13,3% akibat perkiraan kinerja yang lemah.

Pasar Saham Asia Melemah Imbas Kebijakan Trump

Kebijakan tarif Trump juga berdampak pada pasar saham Asia, yang melemah pada Selasa (4/3). Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,2%, sementara Topix melemah 0,7%. Meskipun tingkat ketenagakerjaan Jepang untuk Januari mencapai 2,5%, di atas perkiraan 2,4%, sentimen pasar tetap negatif.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,15%, dan Kosdaq melemah 0,81%. Penjualan ritel negara itu untuk Januari 2025 turun 0,6% dari bulan sebelumnya. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,58%, dan Hang Seng Hong Kong melemah 0,28%. Namun, indeks Shanghai Composite China justru naik 0,22%, didorong oleh antisipasi pertemuan parlemen tahunan China yang dikenal sebagai "Dua Sesi", yang dimulai pada Selasa (4/3).

IHSG: Berpotensi Rebound Meski Ada Risiko Koreksi

Di pasar domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup turun 2,14%. Namun, menariknya, terjadi net buy asing senilai Rp309 miliar. Saham-saham yang paling banyak dibeli investor asing antara lain BBRI, BBCA, BMRI, BBNI, dan ASII.

Hari ini, IHSG berpotensi mengalami rebound secara teknikal, meskipun masih ada risiko koreksi akibat dampak penurunan bursa AS. Level support IHSG diperkirakan berada di kisaran 6.260-6.320, sementara level resist berada di 6.480-6.530.

Baca Juga: Bayang-bayang Jokowi Bikin Investor Hengkang, Analisis Rocky Gerung Soal Ekonomi Lesu

Berikut beberapa rekomendasi saham merujuk pada kajian BNI Sekuritas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI