Jasa Raharja Dukung Sinergi 2 Kementerian dan BUMN dalam Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 14:22 WIB
Jasa Raharja Dukung Sinergi 2 Kementerian dan BUMN dalam Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran
PT Jasa Raharja dan BUMN Sektor Transportasi, dalam mendukung kelancaran dan keselamatan arus mudik dan balik Idulfitri 2025.

“Selanjutnya NIK dan Nomor HP tersebut kita jadikan sebagai ID untuk memperoleh OTP, sehingga pemudik bisa mendapatkan feedback,” tambahnya.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, BUMN sektor transportasi, dan seluruh stakeholder terkait, diharapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

Angkutan Lebaran yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan mudik dan balik Lebaran. Berikut beberapa poin penting terkait angkutan Lebaran BUMN:

Jenis Angkutan dan Peran BUMN:

* Transportasi Darat:
* Kereta Api: PT Kereta Api Indonesia (KAI) adalah BUMN utama yang menyediakan layanan transportasi kereta api. KAI secara signifikan meningkatkan kapasitas angkutannya dengan menambah jumlah perjalanan, gerbong, dan rute. KAI juga sering menawarkan promo dan diskon khusus untuk menarik minat masyarakat.
* Bus: Perusahaan seperti Perum DAMRI juga menyediakan layanan bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang turut berperan dalam angkutan Lebaran.
* Transportasi Laut:
* Kapal Ferry: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoperasikan kapal ferry yang menghubungkan berbagai pulau di Indonesia. ASDP memastikan ketersediaan kapal yang cukup, mengatur jadwal keberangkatan, dan meningkatkan fasilitas di pelabuhan.
* Transportasi Udara:
* Meskipun bukan operator penerbangan langsung, BUMN seperti PT Angkasa Pura I dan II (pengelola bandara) memegang peranan krusial. Mereka memastikan kesiapan bandara, mengatur slot penerbangan, dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan penumpang.
* Infrastruktur Pendukung:
* Jalan Tol: PT Jasa Marga (Persero) Tbk bertanggung jawab atas pengelolaan jalan tol. Jasa Marga memastikan kondisi jalan tol prima, menyediakan fasilitas istirahat yang memadai, dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengaturan lalu lintas.
* SPBU: PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan bahan bakar di sepanjang jalur mudik. Pertamina juga seringkali menyediakan posko istirahat dan layanan kesehatan di SPBU.

Fokus Utama Angkutan Lebaran BUMN:

* Kapasitas: Meningkatkan kapasitas angkutan untuk mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang.
* Keamanan: Memastikan keamanan perjalanan dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap armada, meningkatkan pengawasan, dan berkoordinasi dengan aparat keamanan.
* Kenyamanan: Meningkatkan kenyamanan penumpang dengan menyediakan fasilitas yang memadai, seperti tempat istirahat, toilet, dan informasi yang jelas.
* Keterjangkauan: Menawarkan harga tiket yang terjangkau, termasuk melalui program mudik gratis atau diskon khusus.
* Koordinasi: Berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan BUMN lainnya, untuk memastikan kelancaran angkutan Lebaran.

Contoh Inisiatif Angkutan Lebaran BUMN:

* Mudik Gratis: Beberapa BUMN secara rutin menyelenggarakan program mudik gratis bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
* Posko Mudik: BUMN mendirikan posko mudik di berbagai titik strategis di sepanjang jalur mudik untuk memberikan informasi, layanan kesehatan, dan bantuan lainnya kepada para pemudik.
* Aplikasi dan Informasi: BUMN memanfaatkan teknologi untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada masyarakat terkait jadwal keberangkatan, kondisi lalu lintas, dan informasi penting lainnya.

Baca Juga: Jasa Raharja Gandeng UGM Sosialisasikan Keselamatan Berkendara ke Mahasiswa

Tantangan Angkutan Lebaran:

* Lonjakan Penumpang: Lonjakan jumlah penumpang secara signifikan menimbulkan tantangan dalam hal kapasitas, pengaturan lalu lintas, dan keamanan.
* Keterbatasan Infrastruktur: Keterbatasan infrastruktur, seperti jalan yang sempit atau kapasitas pelabuhan yang terbatas, dapat menyebabkan kemacetan dan penundaan.
* Koordinasi: Koordinasi antar berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan angkutan Lebaran. Kurangnya koordinasi dapat menyebabkan masalah dan penundaan.
* Keamanan: Memastikan keamanan perjalanan, terutama terhadap potensi kecelakaan, menjadi prioritas utama.

Kesimpulan:

Angkutan Lebaran BUMN merupakan upaya kolektif untuk memastikan perjalanan mudik dan balik yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. Dengan meningkatkan kapasitas, keamanan, kenyamanan, dan koordinasi, BUMN berperan penting dalam memfasilitasi tradisi mudik Lebaran di Indonesia. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan dan informasi yang disediakan oleh BUMN untuk merencanakan perjalanan mudik dengan lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI