Awalnya, disepakati bahwa harga per porsi makanan MBG sebesar Rp15.000 untuk total 65.025 porsi. Namun, dalam pelaksanaannya, sebagian harga direvisi menjadi Rp13.000 per porsi, bahkan sebelum kontrak resmi ditandatangani.
Ketegangan muncul ketika pembayaran tahap kedua tidak juga dibayarkan, yang kemudian membuat Ibu Ira melaporkan dugaan penggelapan dana senilai Rp975.375.000 ke pihak kepolisian. Akibatnya, dapur MBG di Kalibata terpaksa menghentikan operasional karena kekurangan biaya.
Selama ini penyaluran dana dari BGN sudah dilakukan sesuai prosedur, yaitu ditransfer langsung ke Virtual Account atas nama Yayasan MBN.
Ke depannya, pihak BGN akan memperketat seleksi mitra serta memperkuat sistem pengawasan di semua SPPG agar kejadian serupa tidak terulang.
Rentetan Masalah dalam Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
Meski diluncurkan dengan niat baik untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah, pelaksanaan Program MBGdi berbagai daerah justru dibayangi sejumlah persoalan serius.
Tak hanya soal dapur yang berhenti beroperasi karena tunggakan pembayaran, sebelumnya ada dugaan keracunan makanan yang terjadi pada siswa yang mengindikasikan bahwa pengawasan terhadap program perlu diperketat.
Salah satu kasus yang mencuat yaitu pelaksanaan program MBG di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada 16 Januari 2025, sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 03 mengalami gejala keracunan setelah menyantap ayam tepung dari program MBG. 10 siswa di antaranya mengaku mencium bau tidak sedap dari makanan tersebut dan mengalami mual.
Di daerah lain, hasil investigasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya bahan makanan yang sudah basi, khususnya sayur, yang digunakan dalam program MBG. Meski tidak disebutkan lokasi temuan secara spesifik, hal ini menunjukkan adanya kelalaian dalam sistem pengawasan mutu makanan.
Baca Juga: Pentingnya Makan Bergizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Upaya Mewujudkan Inklusi di Sekolah
Selain keracunan, temuan lainnya mengindikasikan bahwa hanya satu dari enam jenis menu MBG yang memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi sesuai Permenkes No. 28 Tahun 2019.
Anak-anak sekolah dasar seharusnya mendapatkan asupan 500-700 kalori per sekali makan, lengkap dengan karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, dan buah. Namun, banyak menu MBG tidak memenuhi komposisi tersebut.
Beberapa siswa juga mengeluhkan sayur yang terasa pahit, susu yang dijanjikan tapi tidak diberikan, hingga makanan yang datang terlambat sampai dua jam.
Demikianlah informasi terkait profil Yayasan Media Berkat Nusantara yang mengelola dana program Makan Bergizi Gratis dan rugikan vendor dapur di Kalibata.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas