KAI Logistik mengapresiasi pelaku usaha yang turut mendukung dan menyukseskan logistik hijau melalui penggunaan moda KA dalam distribusi barang.
Hal ini salah satunya ditunjukkan melalui tren peningkatan pengiriman barang menggunakan angkutan peti kemas yang meningkat 13% pada tahun 2024, mencapai 2,3 juta ton dan mencatatkan lebih dari 530.000 ton pada kuartal pertama tahun 2025.
Lebih jauh, green logistics berkontribusi langsung terhadap kualitas hidup masyarakat, melalui udara yang lebih bersih, lalu lintas yang lebih lancar, mengurangi risiko kecelakaan, memperpanjang umur infrastruktur jalan, serta menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman bagi masyarakat.
Di sisi lain, hadirnya jaringan logistik berbasis rel yang lebih inklusif juga membuka akses yang lebih luas bagi pelaku usaha di berbagai daerah, memperkuat konektivitas nasional dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi.
”KAI Logistik percaya bahwa keberlanjutan bukan sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau, adil, dan tangguh,” tutup Dwi.
PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) dibentuk dengan tujuan melayani distribusi logistik berbasis kereta api, dengan kemasan bisnis hingga layanan door to door service untuk memberikan pelayanan yang excellent bagi Pelanggan.
KAI Logistik fokus pada orientasi bisnis sebagai jasa layanan distribusi logistik terpadu (total logistics solution) melalui “End-to-End Services”.
Mengusung tagline KAI Logistik Ispossible yaitu semuanya menjadi mungkin, KAI Logistik menyediakan ragam layanan logistik melalui 3 segmentasi yaitu KALOG Express, KALOG Plus dan KALOG Pro.
KAI Logistik memberikan nilai tambah pada layanan distribusi logistik, termasuk layanan yang telah disediakan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Baca Juga: KAI Logistik Optimalisasi Layanan Pra-Purna Angkutan BBM dan BBK untuk Ketahanan Energi Nasional
Penguatan peran penting KAI Logistik ini diwujudkan pada tahapan Pre-Service dan Post Service dari layanan oleh KAI serta layanan terpadu (integrated-service) berbasis teknologi informasi sepanjang rantai jasa layanan distribusi logistik.