Sri Mulyani menyampaikan keyakinannya akan peluang pertumbuhan ekonomi yang besar karena adanya keberlanjutan proyek-proyek strategis nasional, meningkatnya konstruksi yang mengungkit investasi, manufaktur Indonesia yang masih ekspansif, dan kinerja ekspor yang diperkirakan tetap baik.
Ekspor Indonesia didukung oleh peningkatan ekspor non-migas, terutama komoditas CPO, besi dan baja, serta mesin dan peralatan elektrik. Pemerintah juga aktif menjajaki potensi perluasan ekspor produk-produk unggulan di pasar ASEAN, BRICS, dan Eropa di tengah kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh AS.
"Karena faktor-faktor tersebut, saya memperkirakan pada 2025 ekonomi Indonesia akan tetap mencapai 5 persen," tegas Sri Mulyani, menunjukkan keyakinan pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah gejolak global.