Sri Mulyani "Buka Kartu" Strategi AS di Forum G20, Indonesia Mantapkan Posisi dalam Negosiasi Tarif

Jum'at, 25 April 2025 | 11:35 WIB
Sri Mulyani "Buka Kartu" Strategi AS di Forum G20, Indonesia Mantapkan Posisi dalam Negosiasi Tarif
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menyampaikan paparan didampoingi Mendiktisaintek Brian Yuliarto (kiri) dan Sekjen Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang (kanan) saat konferensi pers tentang tunjangan kinerja pegawai di lingkungan Kemendiktisaintek di Jakarta, Selasa (15/4/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/YU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah gelaran Forum G20 dan IMF Spring Meeting 2025 yang berlangsung di Washington DC, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memanfaatkan momentum penting ini untuk memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS).

Pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menjadi sorotan utama, di mana kedua belah pihak tidak hanya membahas hubungan bilateral, tetapi juga mengupas tuntas arah kebijakan global AS melalui perannya di lembaga-lembaga multilateral.

"Seperti yang disampaikan oleh Pak Scott Bessent, menyampaikan bahwa posisi Amerika Serikat tetap akan menjadi anggota dan sekaligus memimpin lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia, yang juga menjadi ajang bagi pelaksanaan berbagai agenda nasionalnya Amerika Serikat melalui lembaga-lembaga tersebut," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers Perkembangan Lanjutan Negosiasi Dagang Indonesia-Amerika Serikat, yang dikutip dari Antara, Jumat (25/4/2025).

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa AS akan terus memainkan peran dominan dalam membentuk kebijakan ekonomi global, dan dampaknya terhadap struktur perdagangan dan kerja sama internasional, termasuk dengan Indonesia, menjadi krusial untuk dicermati.

Sri Mulyani memahami bahwa memahami sudut pandang AS, terutama dalam konteks dorongan tatanan perdagangan baru yang lebih resiprokal atau saling menguntungkan, adalah kunci keberhasilan negosiasi.

Dalam upaya memperkuat posisi tawar Indonesia, Sri Mulyani menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat pendekatan diplomasi ekonomi melalui berbagai jalur. Tidak hanya melalui Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), tetapi juga melalui Kementerian Perdagangan AS, hingga Departemen Keuangan AS. Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam membangun dialog konstruktif dan mencari solusi yang saling menguntungkan.

"Di dalam konteks ini tentu kita juga harus terus mempelajari perkembangan ini (AS), karena di dalam pembahasan kami (negosiasi), Amerika juga menyoroti mengenai hubungan Amerika dengan China yang merupakan salah satu hal, yang tentu akan berpengaruh terhadap Indonesia maupun seluruh kawasan ekonomi di dunia," jelas Sri Mulyani, menyoroti kompleksitas dinamika geopolitik yang turut mewarnai negosiasi perdagangan ini.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan kabar menggembirakan bahwa proposal yang disampaikan oleh tim delegasi Indonesia mendapat pengakuan sebagai salah satu yang paling komprehensif dan visioner. Pemerintah AS memberikan apresiasi terhadap respons aktif Indonesia dalam membuka ruang dialog dan mendorong reformasi struktural dalam negeri.

"Dengan bekal komunikasi awal, yang tadi Indonesia among the first timer, the first mover, itu dianggap akan memberikan advantage atau keuntungan dalam posisi Indonesia di dalam proses perundingan ini. Feedback yang positif ini tentu akan dijadikan bekal bagi kita untuk terus melakukan pembahasan di level teknis, dengan tentu pada akhirnya diharapkan akan terjadi sebuah agreement," tutur Sri Mulyani, menunjukkan optimisme terhadap hasil negosiasi.

Baca Juga: ConocoPhillips Mulai PHK Karyawan Imbas Harga Minyak Turun

Langkah konkret pun diambil dengan penandatanganan perjanjian non-disclosure (NDA) dengan USTR pada 23 April 2025. Proses ini menandai masuknya Indonesia ke fase awal negosiasi tarif, menjadikannya salah satu dari 20 negara pertama yang masuk ke tahap tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI