Suara.com - Dalam upaya berkomitmen memperkuat peran komunikasi dalam tata kelola korporasi yang transparan dan berorientasi pada kepentingan publik, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyelenggarakan Workshop Komunikasi: Komunikasi Melalui Media Sosial dengan Optimasi AI.
Kegiatan ini menghadirkan 125 peserta, terdiri dari para PIC Komunikasi, influencer BUMN, dan pimpinan regional dari berbagai wilayah antara lain: Jawa Timur (112 peserta), Jakarta (12 peserta), dan Jawa Barat (1 peserta).
Workshop ini merupakan langkah strategis dalam mengakselerasi digitalisasi komunikasi BUMN yang inklusif dan akuntabel.
Hari pertama workshop diisi dengan sesi intensif bersama para pakar komunikasi digital dan teknologi, di antaranya: Putri Viola – Juru Bicara Kementerian BUMN: Komunikasi Efektif di Era Keterbukaan Informasi, Teuku Gandawan Xasir – Pengenalan & Pemanfaatan AI dalam Strategi Komunikasi Digital, Reynaldi Francois – CEO Zando Agency & Co-Founder Aico Community: Pembuatan Akun dan Konten Media Sosial Berbasis AI, Grahita Muhammad – VP Komunikasi PLN: Manajemen Tim Komunikasi yang Adaptif.
Hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan site visit ke tiga aset strategis BUMN, yakni Galangan Pelni Surya Surabaya, Rumah BUMN Surabaya, dan PT Petrokimia Gresik.
Kunjungan ini menjadi bagian dari praktik langsung peliputan, produksi konten, dan storytelling berbasis lapangan, sebagai bentuk sinergi antara komunikasi digital dan dampak nyata BUMN bagi masyarakat.
Praktik ini memperkuat kemampuan peserta dalam menyampaikan pesan strategis dari lapisan terbawah BUMN, mulai dari unit operasional dan pelaksana teknis yang selama ini menjadi sumber utama narasi keberhasilan BUMN di tengah masyarakat.
Penguatan fungsi komunikasi BUMN tidak hanya penting untuk tata kelola internal, tetapi juga berperan besar dalam menyampaikan program, manfaat, dan keberpihakan BUMN kepada masyarakat luas.
Ini sejalan dengan Asta Cita, yakni visi pembangunan nasional yang diusung Pemerintah Indonesia.
Dalam konteks ini, komunikasi yang transparan dan partisipatif menjadi instrumen penting dalam menjaga kepercayaan rakyat terhadap BUMN, serta menjamin bahwa setiap kebijakan dan peran BUMN dapat dipahami, diterima, dan diawasi oleh publik.
Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) menyambut positif inisiatif Kementerian BUMN tersebut. Bagi PTPN, penguatan kapasitas komunikasi digital merupakan bagian penting dalam mendukung transformasi bisnis dan budaya perusahaan yang tengah dijalankan, terutama dalam memperluas diseminasi nilai tambah yang dihasilkan dari sektor perkebunan rakyat.
Corporate Secretary Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Misran, menyampaikan bahwa workshop ini sejalan dengan komitmen Holding Perkebunan Nusantara untuk membangun komunikasi yang lebih proaktif, transparan, dan berbasis data.
“Melalui optimalisasi media sosial dan teknologi AI, kami berharap mampu menghadirkan narasi yang kuat mengenai peran PTPN dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan pembangunan ekonomi berbasis agribisnis," ungkapnya.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet.
Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.