Lonjakan impor sebesar 41,3% berkontribusi terhadap perlambatan tersebut karena para pelaku bisnis dan konsumen bergegas menimbun barang untuk mengantisipasi biaya yang lebih tinggi menyusul serangkaian pengumuman tarif impor oleh pemerintahan Trump.
Pertumbuhan belanja konsumen juga melambat menjadi 1,8%, laju paling lambat sejak Q2 2023, sementara belanja pemerintah federal turun 5,1%, penurunan paling tajam sejak Q1 2022. Sebaliknya, investasi tetap melonjak 7,8%, yang merupakan lonjakan terbesar sejak Q2 2023. Tentunya data ini menunjukkan bahwa ekonomi Amerika memang sedang merosot imbas dari perang tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Apalagi, peneliti senior nonresiden di Peterson Institute for International Economics, Gary Clyde Hufbauer, mengungkapkan, terkontraksinya ekonomi AS ini terjadi karena tarif menciptakan ketidakpastian yang sangat besar di kalangan CEO. Kondisi itu membuat ia memperkirakan AS bakal terkena resesi ekonomi di semester kedua 2025