Untuk komoditas BBM, Menteri Bahlil menyatakan bahwa pemerintah masih menunggu hasil pembahasan teknis yang sedang dilakukan oleh tim dari Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero). Pembahasan ini kemungkinan akan mencakup jenis BBM yang akan diimpor, volume yang dibutuhkan, serta aspek teknis terkait logistik dan infrastruktur penerimaan BBM dari AS.
Dalam kesempatan sebelumnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (17/4/2025), Menteri Bahlil telah menegaskan bahwa rencana peningkatan impor ini bukanlah merupakan penambahan kuota impor secara nasional. Melainkan, langkah ini lebih bersifat pengalihan sumber pembelian dari negara-negara lain ke Amerika Serikat. Dengan kata lain, total volume impor energi Indonesia diperkirakan tidak akan bertambah secara signifikan, namun komposisi negara pemasok akan mengalami perubahan.