Desa Keliki Manfaatkan Energi Surya untuk Operasikan TPS3R dan Pompa Irigasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2025 | 13:01 WIB
Desa Keliki Manfaatkan Energi Surya untuk Operasikan TPS3R dan Pompa Irigasi
Desa Keliki kini tidak hanya mandiri dalam energi, tetapi juga menjadi simbol harapan dan kemajuan bagi masyarakat desa di seluruh Indonesia.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah hijaunya sawah dan aroma dupa dari Pura Subak, Desa Keliki, yang terletak di Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali, membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari desa kecil.

Program Desa Energi Berdikari (DEB) oleh PT Pertamina (Persero) melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga, Desa Keliki kini tidak hanya mandiri dalam energi, tetapi juga menjadi simbol harapan dan kemajuan bagi masyarakat desa di seluruh Indonesia.

PT Pertamina Patra Niaga telah menjalankan bentuk implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) secara terintegrasi dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

TJSL Pertamina Patra Niaga dirancang untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dengan inisiasi program DEB oleh PT Pertamina Persero, PT Pertamina Patra Niaga turut mendukung transisi energi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Melalui DEB berbagai inisiatif energi bersih di desa-desa sasaran, mulai dari instalasi teknologi energi terbarukan hingga pelatihan dan edukasi masyarakat agar mampu mengelola sumber energi secara mandiri dan berkelanjutan.

PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga menghadirkan solusi nyata dengan teknologi panel surya yang digunakan untuk mengoperasikan fasilitas penting di Desa Keliki, seperti tempat pengolahan sampah (TPS3R) dan pompa air irigasi di musim kemarau.

Menurut I Wayan Sumada, Ketua BUMDes Yowana Bakti sekaligus tokoh lokal, warga telah merasakan langsung manfaatnya.

“Kami berhasil menghemat listrik hingga Rp 20 juta per tahun. Mesin pengolahan sampah dan pompa air kini juga bisa berjalan lebih efisien tanpa membebani biaya operasional. Tidak hanya itu, produksi padi organik juga meningkat 2 sampai 4 ton setiap panennya. Sehingga masyarakat bisa memanfatkan langsung hasil panen untuk dikonsumsi secara mandiri,” ujarnya.

Baca Juga: Gandeng AWS, Hitachi Energy Percepat Transisi Energi Lewat Bantuan AI

Pengolahan sampah skala desa yang sebelumnya menjadi tantangan, kini berhasil juga diubah menjadi peluang ekonomi baru melalui produksi kompos organik untuk mendukung pertanian ramah lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI