Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 13 Mei 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp1.884.000 per gram.
Harga emas Antam itu jatuh lebih dalam sebesar Rp21.000 dibandingkan hari Senin, 12 Mei 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp1.732.000 per gram.
Harga buyback itu juga anjlok Rp22.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 gram Rp992.000
- Emas 1 Gram Rp1.884.000
- Emas 2 gram Rp3.708.000
- Emas 3 gram Rp5.537.000
- Emas 5 gram Rp9.195.000
- Emas 10 gram Rp18.335.000
- Emas 25 gram Rp45.712.000
- Emas 50 gram Rp91.345.000
- Emas 100 gram Rp182.612.000
- Emas 250 gram Rp456.265.000
- Emas 500 gram Rp913.320.000
- Emas 1.000 gram Rp1.824.600.000
Harga Emas Dunia Terus Merosot
Harga emas dunia terpantau bergerak melemah ke kisaran USD3.235 selama sesi awal perdagangan Asia pada hari Selasa.
Seperti dilansir dari FXstreet, tekanan terhadap logam mulia ini terjadi seiring menguatnya Dolar AS (USD), meningkatnya imbal hasil obligasi AS, dan membaiknya sentimen pasar menyusul kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Logam kuning yang biasanya menjadi pilihan investor sebagai aset safe haven terlihat tertekan di tengah penurunan ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia. AS dan China dilaporkan mencapai kesepakatan sementara untuk mengurangi tarif yang telah memicu ketidakpastian global selama beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Tipis di Akhir Pekan Ini

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Amerika Serikat akan memangkas tarif tambahan terhadap impor asal China dari 145 perse menjadi 30 pesen, sementara Tiongkok akan menurunkan bea masuk atas impor dari AS dari 125 persen menjadi 10 persen. Kebijakan tarif yang baru ini akan berlaku selama 90 hari sebagai bagian dari uji coba normalisasi hubungan dagang kedua negara.
"Menurunnya ketegangan antara Tiongkok dan AS mengurangi permintaan terhadap aset safe haven seperti emas," ujar Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS, bank asal Swiss sekaligus salah satu penjernih emas batangan terkemuka di London.
Meskipun harga emas masih bertahan di level tinggi secara historis, pasar tetap waspada menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat bulan April yang dijadwalkan pada hari ini. Data ini dipandang krusial oleh para pelaku pasar untuk memperkirakan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) ke depan.
Konsensus pasar memperkirakan bahwa IHK utama akan mencatat kenaikan sebesar 2,4 persen secara tahunan (YoY) pada bulan April, sedangkan IHK inti diperkirakan meningkat sebesar 2,8 persen YoY. Hasil aktual dari laporan ini akan sangat berpengaruh terhadap ekspektasi suku bunga jangka pendek.
Dalam pasar swap, para pelaku pasar telah memperkirakan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan September mendatang.
Selain itu, mereka juga memperkirakan dua kali pemangkasan tambahan menjelang akhir tahun ini. Menariknya, pekan lalu ekspektasi pasar mencerminkan kemungkinan tiga kali pemangkasan, dengan perubahan pertama yang bahkan bisa dimulai pada bulan Juli.