Suara.com - Aroma gurih dan bergizi dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto mulai tercium hingga ke sudut-sudut dunia usaha.
Kali ini, PT Tempo Scan Pacific Tbk (TPSC), raksasa emiten farmasi "kecipratan" berkah dengan menjadi tuan rumah bagi pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG Gotong Royong Kadin di 16 lokasi lahan miliknya.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, usai meresmikan Kantor Pusat Konsultasi dan Pendampingan Satgas MBG Gotong Royong Kadin di Tempo Scan Tower, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Anindya menegaskan bahwa dukungan dunia usaha sangat krusial dalam menyukseskan program MBG. Selain membangun dapur, Kadin juga berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan di daerah, memanfaatkan jaringan luas yang dimiliki.
"Karena Kadin itu ada di seluruh Kabupaten Kota. Tapi semua itu tidaklah mungkin kalau kita tidak bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN)," ujar Anindya, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Untuk memastikan program MBG berjalan lancar dan efektif, Kadin telah membentuk satuan tugas (satgas) MBG Gotong Royong yang diketuai oleh Handojo S. Mulyadi, dengan menggandeng Tempo Scan sebagai mitra strategis. Satgas ini bertugas menyusun buku panduan operasional, menggelar sertifikasi dan pelatihan dalam pengelolaan dapur SPPG di berbagai wilayah.
Pelatihan yang disiapkan mencakup beragam aspek, mulai dari administrasi keuangan, perekrutan tenaga kerja, hingga keamanan pangan. Kadin juga menggandeng Kadin Institute untuk menyusun kurikulum dan pelatihan yang komprehensif.
Sebagai langkah awal, satgas akan memulai pilot project dengan membangun SPPG di 16 lokasi lahan milik Tempo Scan. Berdasarkan survei, terdapat potensi sekitar 628 sekolah dalam radius lokasi tersebut, dengan potensi jumlah penerima manfaat mencapai 245.000 anak.
Namun, sesuai pedoman Badan Gizi Nasional, setiap lokasi SPPG MBG Gotong Royong Kadin yang dikelola Tempo Scan hanya akan meng-cover maksimal 4.000 penerima manfaat. Dengan demikian, potensi jumlah anak yang dapat dilayani oleh 16 titik lokasi adalah sekitar 64.000 anak.
Baca Juga: Prabowo Melayat ke Eddie Nalapraya: Peran Beliau Sangat Besar Bina Pencak Silat Indonesia
16 lokasi pilot project ini tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, antara lain Bandung, Depok, Surabaya, Jakarta Barat, Bekasi, Semarang, Batam, Medan, Pontianak, Manado, Banjarmasin, Palembang, Jambi, Tegal, dan Cirebon.
Ketua Satgas MBG Gotong Royong, Handojo S. Mulyadi, menegaskan bahwa pihaknya siap menyediakan panduan bagi anggota Kadin lain yang ingin berpartisipasi dalam pilot project dapur MBG.
"Intinya pembentukan daripada Satgas MBG. Dinamakan MBG Gotong Royong. Itu adalah kita jabarkan semua know-how dalam satu buku panduan atau guidebook. Jadi ini bagi seluruh anggota kadin di seluruh Indonesia bisa mengikuti pilot project. Pilot project pertama itu ada di 16 titik lokasi yang kebetulan bekerja sama dengan Tempo Scan," terang Handojo.
Ia juga menekankan bahwa program MBG tidak bisa berjalan sendiri. Apalagi, pemerintah menargetkan pembangunan SPPG mencapai 30.000 dapur. "Targetnya kan cukup besar 30 ribu dapur, jadi insyaallah Kadin membantu menargetkan 1.000 dapur," pungkasnya.
Anindya menambahkan, program ini tak sekadar kegiatan karitatif, tapi bagian dari transformasi sistem pangan nasional.
“Kita ingin SPPG ini bukan hanya memberi makan 80 juta anak, tapi juga menggerakkan 30 ribu dapur di seluruh pelosok tanah air, dengan pengelolaan dana yang mencapai Rp 170 triliun," lanjut dia.