Optimisme Pasar Kripto Meningkat Pasca Data Inflasi AS Mereda, Bitcoin Cetak Rekor Baru?

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2025 | 12:18 WIB
Optimisme Pasar Kripto Meningkat Pasca Data Inflasi AS Mereda, Bitcoin Cetak Rekor Baru?
Ilustrasi [Unsplash/Jonathan Borba]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasar mata uang kripto menunjukkan geliat positif yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, didorong oleh sentimen optimisme investor yang meningkat tajam. Pemicunya tak lain adalah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan angka lebih rendah dari perkiraan, memicu spekulasi bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Federal Reserve (The Fed) mungkin akan segera terwujud. Pertanyaan besar pun muncul: mampukah aset digital utama seperti Bitcoin kembali mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa?

Pantauan perdagangan hingga Kamis (15/5/2025) pukul 13.07 WIB menunjukkan harga kripto dengan pasar terbesar, Bitcoin mengalami koreksi tipis sebesar 0,68% dan berada di kisaran US$102.855.

Kendati demikian, BTC sempat menyentuh level tertinggi dalam tiga bulan terakhir di angka US$105.751,62 pada 12 Mei lalu, menunjukkan momentum kenaikan yang kuat.

Data terbaru dari AS menjadi angin segar bagi pasar kripto. Indeks Harga Konsumen (CPI) AS dilaporkan turun ke level 2,3%, yang merupakan angka inflasi terendah sejak tahun 2021. Angka ini juga lebih rendah dari proyeksi para ekonom yang sebelumnya memperkirakan inflasi akan berada di angka 2,4%.

Penurunan inflasi ini memberikan sinyal bahwa tekanan harga di Negeri Paman Sam mulai mereda, sehingga meningkatkan harapan pasar terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed dalam waktu dekat.

Fahmi Almuttaqin, seorang analis dari platform investasi Reku, mengungkapkan bahwa penurunan angka inflasi AS menjadi salah satu katalis utama yang mendorong penguatan pasar kripto dalam beberapa hari terakhir. "Terlepas dari ketidakpastian yang masih membayangi terkait potensi dampak kebijakan dagang Presiden Trump, perkembangan penurunan inflasi ini menggambarkan kondisi ekonomi AS yang masih cukup solid," ujar Fahmi dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (15/5/2025).

Selain faktor inflasi, sentimen positif pasar kripto juga diperkuat oleh kabar baik lainnya, yaitu masuknya bursa kripto terkemuka Coinbase ke dalam indeks bergengsi S&P 500. Langkah ini diyakini akan menarik gelombang investasi institusional yang lebih besar ke pasar kripto, yang pada gilirannya turut mendorong kenaikan harga saham Coinbase (COIN) hingga mencapai lonjakan sebesar 24%.

Penguatan pasar tidak hanya dirasakan oleh Bitcoin. Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 9% hingga menembus level US$2.700. Kenaikan Ethereum ini memimpin reli sejumlah altcoin lainnya, menunjukkan sentimen positif yang meluas di seluruh pasar aset digital. Secara umum, momentum positif di pasar kripto ini berjalan seiring dengan penguatan yang terjadi di pasar saham AS.

Pada perdagangan Selasa lalu, bursa saham AS ditutup menguat dengan indeks S&P 500 naik sebesar 0,7%, mencatatkan kinerja positif secara year-to-date (ytd) untuk pertama kalinya sejak Februari. Indeks Nasdaq bahkan melonjak lebih tinggi dengan kenaikan sebesar 1,6%, didorong oleh kinerja impresif saham-saham teknologi seperti Palantir (+8,1%), Super Micro Computer (+16%), Tesla (+4,9%), dan Nvidia (+5,6%). Namun, indeks Dow Jones harus terkoreksi dan ditutup melemah sebesar 0,6% akibat penurunan tajam saham UnitedHealth sebesar 18% setelah CEO-nya mengumumkan pengunduran diri.

Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Tembus US$100.000, Sentimen Trump-China Jadi Penentu

Meskipun sentimen pasar saat ini cenderung optimis, Fahmi Almuttaqin mengingatkan bahwa para investor tetap menunjukkan sikap waspada. Hal ini tercermin dari kenaikan harga emas sebesar 0,6% ke level US$3.240,30 per troy ons, yang sering dianggap sebagai aset safe haven atau lindung nilai di tengah ketidakpastian. Selain itu, terjadi juga aliran dana keluar (outflow) dari Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin spot sebesar US$91,4 juta, mengakhiri tren inflow positif selama empat hari sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI