Raizal Arifin Jadi Komisaris PT KAI, Apa Tugasnya dan Berapa Gajinya?

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 15 Agustus 2025 | 19:05 WIB
Raizal Arifin Jadi Komisaris PT KAI, Apa Tugasnya dan Berapa Gajinya?
PT KAI [ANTARA]

Suara.com - Ketua Umum Persatuan Ummat Islam (PUI), Raizal Arifin, yang juga dikenal sebagai mantan relawan pemenangan Prabowo-Gibran, resmi ditunjuk menjadi Komisaris PT KAI.

Lantas, apa saja tugas komisaris PT KAI dan berapa gajinya? Apakah Rizal memiliki kompetensi yang cukup untuk menjalankan tugas-tugas sebagai komisaris di perusahaan pelat merah tersebut?

Tidak ada informasi resmi mengenai tugas komisaris di PT KAI. Namun, melansir platform pencarian pekerjaan, Jobstreet, jabatan komisaris adalah orang yang dipercaya untuk mengawasi dan memberikan masukan pada direksi terkait seluruh kegiatan perusahaan.

Seorang komisaris tidak harus terlibat langsung dengan pengambilan keputusan operasional perusahaan. Namun, komisaris adalah jabatan tertinggi dalam sebuah perusahaan.

Komisaris juga tetap bisa menjabat sebagai pemilik perusahaan atau saham. Proses penunjukan komisaris dilakukan langsung melalu rapat dewan komisaris atau melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 

Dalam menjalankan jabatannya, berikut fungsi komisaris di perusahaan: 

1. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan perusahaan.

2. Melakukan pengawasan operasional pengurusan perusahaan secara umum.

3. Memberikan masukan dan nasihat pada dewan direksi untuk kepentingan perusahaan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Baca Juga: Profil PUI: Ormas di Balik Penunjukan Komisaris PT KAI yang Baru

4. Melakukan pengawasan demi kepentingan dan mewujudkan tujuan perusahaan.

5. Bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan dan menghindari semua bentuk benturan kepentingan pribadi.

6. Dewan komisaris wajib bertanggung jawab ketika terjadi kerugian maupun dinilai lalai dalam menjalankan tugas serta fungsinya selama menjalankan perusahaan. 

Adapun tanggung jawab dan kewenangan komisaris di perusahaan adalah sebagai berikut.

1. Memberikan perintah pada perusahaan.

2. Menerapkan berbagai kebijakan dengan tujuan memperluas cakupan dan memajukan perusahaan yang dipimpinnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI