UMKM Jualan di Jepang, BI Raup Rp7,8 Miliar

Kamis, 15 Mei 2025 | 13:37 WIB
UMKM Jualan di Jepang, BI Raup Rp7,8 Miliar
UMKM Foto Istimewa
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung transformasi ekonomi tangguh dan ramah lingkungan.

"Bank Indonesia mendukung pengembangan ekosistem keuangan hijau dan sistem pembayaran digital yang inklusif, termasuk pemberdayaan UMKM. Kami percaya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang kuat adalah fondasi penting bagi keberhasilan transformasi struktural," imbuhnya.

Dalam forum yang mempertemukan 70 peserta dari berbagai sektor strategis ini, Deputi Destry juga menyoroti pentingnya sinergi dalam kerangka kerja sama green financing, digital economy, dan local currency transaction yang terus diperkuat bersama mitra Jepang, serta mempromosikan 10 proyek unggulan di Indonesia.

Senada dengan hal tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, menyampaikan “Forum bisnis ini adalah contoh nyata kerja sama Indonesia dan Jepang, terlebih Indonesia dan Jepang telah menjalin kemitraan strategis komprehensif, yaitu kemitraan yang mencerminkan pendalaman kerja sama di berbagai sektor, seperti ekonomi hijau dan hilirisasi industri,"imbuhnya.

Dalam forum bisnis ini dilakukan penandatanganan Letter of Intent oleh investor Jepang sebagai bentuk komitmen mendorong investasi hijau dan berkelanjutan.

Penandatanganan mencakup: i) Proyek pengembangan Bogor Tramway oleh Kishu Tetsudo Co., Ltd.; ii) Proyek pembangkit Listrik Tenaga Surya Apung oleh TEPCO Renewable Power Inc., Morimitsu Industry Co., Ltd., dan ExBROAD Co., Ltd.; iii) Proyek budidaya bandeng terintegrasi oleh Make Moment Production, serta iv) Proyek pengelolaan limbah dan proyek bahan bakar RDF oleh Takashima Eisei Co., Ltd.

Indonesia juga terus menegaskan komitmen mendorong hilirisasi dan investasi yang berkualitas. “Indonesia tengah mendorong pembangunan industri berbasis sumber daya alam secara berkelanjutan dan peningkatan nilai tambah.

"Kami mengajak mitra strategis Jepang untuk ikut serta dalam transformasi ini, khususnya di sektor energi baru terbarukan, pengolahan mineral, dan kawasan industri hijau," ujar Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Imam Soejoedi.

Forum bisnis dilanjutkan dengan diskusi panel yang bertajuk Driving Sustainable Investments: Opportunities and Challenges in Indonesia yang membahas kebijakan investasi hijau, implementasi local currency transaction (LCT) oleh Bank Indonesia, dan peluang strategis pasar Indonesia. Minat calon investor begitu tinggi, terlihat dari antusiasme mereka yang luar biasa untuk berdiskusi secara langsung dengan pemilik proyek. Pada sesi business matching yang dilaksanakan usai forum bisnis, tercatat 35 calon investor bertemu dengan 10 pemilik proyek dan berpotensi untuk ditindaklanjuti dalam rangka menarik investasi asing ke Indonesia. 

Baca Juga: Program Mandiri Sahabatku Sapa 250 Pekerja Migran di Jepang, Pantik Semangat Wirausaha PMI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI