Panen Padi Perdana Lumbung Pangan Wanam Hasilkan 2,8 Ton Per Hektare

Jum'at, 16 Mei 2025 | 15:46 WIB
Panen Padi Perdana Lumbung Pangan Wanam Hasilkan 2,8 Ton Per Hektare
Panen Padi Perdana Lumbung Pangan Wanam Hasilkan 2,8 Ton Per Hektare (Foto Ist).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah babak baru dalam sejarah ketahanan pangan Papua Selatan resmi dibuka. Jumat (16/5/2025) menjadi saksi momen bersejarah di Kampung Wanam, saat panen perdana padi di lahan cetak sawah demplot terlaksana dengan sukses gemilang.

Lebih dari seratus pasang mata dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari TNI hingga perwakilan sektor swasta, hadir untuk menyaksikan terbitnya harapan baru di bumi yang selama ini dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah.

Dipimpin dengan khidmat oleh Kepala Kampung Wanam, Petrus Kahol, yang bertindak sebagai inspektur upacara, panen perdana ini bukan sekadar seremoni biasa. Lebih dari itu, momen ini menepis keraguan yang selama ini menyelimuti potensi pertanian di Wanam.

Hasil panen yang mencapai 2,5 hingga 2,8 ton per hektare, meskipun baru menggunakan metode tanam sederhana (hambur) tanpa sentuhan teknologi modern, menjadi bukti tak terbantahkan bahwa tanah Wanam sangat subur dan cocok untuk bercocok tanam, terutama padi.

Dengan raut wajah penuh syukur, Kepala Kampung Wanam, Petrus Kahol, mengibaratkan panen perdana ini layaknya "habis gelap terbitlah terang". "Panen perdana lumbung pangan Wanam seperti pribahasa habis gelap terbitlah terang. Kita buktikan bahwa Wanam sangat cocok untuk pertanian, terutama padi," ujarnya dengan nada bangga dan penuh optimisme.

Senada dengan Kepala Kampung, Kepala Satgas Ketahanan Pangan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa hasil survei mendalam terhadap kondisi tanah dan air di wilayah Wanam telah jauh hari mengindikasikan potensi luar biasa untuk sektor pertanian. Keyakinan ini kini terbayar lunas dengan hasil panen perdana yang menggembirakan.

Lebih lanjut, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan bahwa padi yang ditanam sebulan lalu menggunakan varietas Inpara, varietas khusus yang memang adaptif terhadap kondisi lahan rawa. Keajaiban panen ini semakin terasa istimewa karena perawatan padi dilakukan tanpa menggunakan pupuk kimia, pestisida, maupun teknologi pertanian berat.

“Masyarakat Wanam dulunya berburu, sekarang kita edukasi pelan-pelan agar beralih ke bertani. Kita mulai dari yang paling sederhana agar mereka tidak kesulitan menerima ilmu baru,” jelasnya, menekankan pendekatan bertahap dan inklusif dalam mentransformasi mata pencaharian masyarakat setempat.

Acara panen perdana yang berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar ini menjadi manifestasi nyata dukungan penuh masyarakat Wanam terhadap Program Strategis Nasional (PSN) di bidang ketahanan pangan. Keberhasilan ini bukan hanya milik masyarakat Wanam semata, namun juga menjadi angin segar bagi upaya mewujudkan lumbung pangan nasional yang tangguh dan mandiri.

Baca Juga: Boyong Jamrud hingga Padi Reborn, D13Hard Festival 2025 Padukan Kultur Motor dan Musik

"Hal, ini menegaskan potensi besar lahan Wanam sebagai lumbung padi baru di tanah Papua," tegas Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, menggarisbawahi peran strategis Wanam dalam peta ketahanan pangan Indonesia di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI