Ekonom Sarankan Prabowo Pakai Program Elektrifikasi Pertanian untuk Capai Ketahanan Pangan

Senin, 26 Mei 2025 | 09:41 WIB
Ekonom Sarankan Prabowo Pakai Program Elektrifikasi Pertanian untuk Capai Ketahanan Pangan
Presiden Prabowo Subianto mengoperasikan mesin pemanen saat panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Ligung, Majalengka, Jawa Barat, belum lama ini. [ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom Konstitusi Defiyan Cori, menyarankan pemerintah manfaatkan energi listrik untuk produksi pertanian, perkebunan dan peternakan. 

Pemanfaatan ini dengan skema electrifying agriculture atau elektrifikasi pertanian.

Dia menilai, electrifying agriculture bisa meningkatkan produktivitas hasil panen serta, lebih efisien dari segi biaya produksi.

"Elektrifikasi Agriculture adalah bentuk transformasi dalam memajukan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan nasional, terutama di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga bahan bakar," ujar Defiyan kepada media pada Senin 26 Mei 2025.

Defiyan mengatakan, dalan praktiknya, electrifying agriculture menggunakan listrik sebagai sumber energi utama dalam berbagai aktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan, mulai dari irigasi, pengolahan hasil panen, smart farming hingga penyimpanan.

Dia menyebut, skema tersebut bisa murah, karena listrik lebih murah jika dibandingkan dengan harga  Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ilustrasi BBM - update harga BBM terbaru per 1 November 2022 (Pexels)
Ilustrasi BBM, Ekonom Sarankan Prabowo Pakai Program Elektrifikasi Pertanian untuk Capai Ketahanan Pangan pada Senin 26 Mei 2025. (Pexels)

"Dengan demikian, penghematan tersebut dapat dialokasikan pada operasional lainnya sehingga produktivitas dapat meningkat," imbuh dia.

Defiyan melihat, para petani masih memanfaatkan mesin berbahan bakar solar atau bensin untuk menyiram sawah, menggiling hasil panen, hingga mengangkut hasil pertanian.

"Electrifying agriculture menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Cukup dengan beralih ke pompa air listrik, traktor listrik, atau cold storage berbasis listrik, biaya bisa ditekan secara signifikan," jelas dia.

Baca Juga: Studi: Kekeringan Panjang dan Cuaca Ekstrem Bisa Bikin Produksi Beras dan Jagung Menyusut

Lewat skema ini, Defiyan mengatakan bahwa  petani dan peternak juga bisa menggunakan teknologi-teknologi baru, sehingga tercipta smart farming. 

Dengan mekanisasi dan digitalisasi, visi sebagai petani dan peternak modern dapat diwujudkan.

"Dengan smart farming, jaringan listrik akan lebih efisien untuk mengairi sawah dengan mesin pompa air, memberantas hama dengan lampu penjebak hama, mengatur suhu ruangan ternak dan lahan yang memerlukan pengawasan intensif," beber dia.  

Selain efisien, Defiyan menyebut, skema  elektrifikasi agriculture juga menitikberatkan pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Sebab, emisi yang dihasilkan listrik lebih sedikit.

"Peralatan listrik umumnya lebih mudah dirawat, tidak bising, dan menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah," kata dia.

Defiyan menekankan, upaya pemanfaantan elektrifikasi agriculture semata-mata untuk terwujudnya ketahanan pangan Indonesia yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.

ilustrasi ketahanan pangan. [Ist]
Ilustrasi ketahanan pangan, Ekonom Sarankan Prabowo Pakai Program Elektrifikasi Pertanian untuk Capai Ketahanan Pangan pada Senin 26 Mei 2025. [Ist]

"Di sinilah elektrifikasi memainkan peran kunci, karena menjadi fondasi teknologi untuk mengatasi berbagai keterbatasan yang selama ini menghambat produktivitas pertanian, perkebunan, dan peternakan nasional" ujarnya.

Defiyan juga menambahkan bahwa komitmen dan konsistensi kebijakan pemerintah melalui Kementerian atau Lembaga terkait sangat dibutuhkan.

Semua ini sebagai cara dalam menjalankan transisi energi untuk mencapai sasaran swasembada pangan dan energi berbasis potensi Sumber Daya Alam (SDA) lokal tersebut.

Dalam jangka panjang, Defiyan meyakini dengan elektrifikasi akan memperkuat sistem pangan nasional agar lebih tahan terhadap berbagai guncangan global seperti krisis iklim, konflik geopolitik, hingga fluktuasi harga minyak.

"Ketika kita mengurangi ketergantungan terhadap BBM impor dan menggantinya dengan sistem berbasis listrik, kita sesungguhnya sedang menuju kemandirian yang telah lama menjadi cita-cita bangsa," pungkas dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan pesan kepada seluruh anak buahnya untuk tetap mengawal program-program di pemeritahan Presiden Prabowo Subianto. 

Pesan itu disampaikan Jendaral Listyo saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Baharkam dan Korbrimob Polri di Gedung Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI