Bentoel Dukung Pencegahan Akses Rokok dan Produk Nikotin Bagi Anak di Bawah Umur

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 01 Juni 2025 | 20:39 WIB
Bentoel Dukung Pencegahan Akses Rokok dan Produk Nikotin Bagi Anak di Bawah Umur
Ilustrasi (Freepik)

Suara.com - Bertepatan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Bentoel Group menegaskan kembali komitmennya untuk mencegah akses anak di bawah umur terhadap produk tembakau dan nikotin. Perusahaan menyatakan dukungan terhadap upaya kesehatan masyarakat dan mendorong adanya regulasi yang memastikan produk-produk tersebut tidak terjangkau oleh pengguna di bawah umur.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah meratifikasi Kerangka Konvensi Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control dua puluh tahun yang lalu, menandai evolusi dalam pendekatan pengendalian tembakau.

Bentoel Group juga menyerukan kolaborasi global untuk mempercepat progres menuju lingkungan yang minim asap (Dunia Bebas Asap). Perusahaan mengemukakan bahwa produk bebas asap, seperti vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, menghasilkan zat kimia berbahaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan pembakaran tembakau. Produk-produk ini, menurut mereka, dapat berperan dalam mengurangi dampak kesehatan yang terkait dengan kebiasaan merokok.

Bentoel Group menyoroti bahwa negara-negara yang telah mengadopsi produk bebas asap, seperti Jepang, Selandia Baru, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat, telah mengalami penurunan prevalensi merokok yang lebih signifikan.

Swedia disebut sebagai contoh di mana pendekatan Pengurangan Risiko Tembakau (Tobacco Harm Reduction) menunjukkan efektivitas. Selama tiga dekade terakhir, banyak warga Swedia beralih dari merokok ke penggunaan snus—produk tembakau oral tradisional. Dalam beberapa tahun terakhir, produk bebas asap lainnya juga telah diperkenalkan dan menjadi lebih terjangkau dibandingkan rokok karena dikenakan pajak berdasarkan profil risikonya yang dinilai lebih rendah. Dengan prevalensi merokok hanya 5,4%—yang disebut sebagai yang terendah di Uni Eropa—Swedia juga mencatat tingkat kematian akibat kanker terkait merokok yang paling rendah. Para ilmuwan memperkirakan bahwa sebanyak 3,5 juta jiwa berpotensi diselamatkan dalam satu dekade ke depan apabila Uni Eropa dapat mencapai hasil serupa.

Sementara itu, di Indonesia, para ilmuwan juga memperkirakan bahwa sebanyak 4,6 juta jiwa dapat diselamatkan pada tahun 2060 apabila pendekatan Pengurangan Risiko Tembakau diimplementasikan dan dikombinasikan dengan perawatan kanker paru yang optimal.

Peran Regulator dan Pencegahan Akses Anak di Bawah Umur

Bentoel Group berpandangan bahwa regulator atau pembuat kebijakan perlu memastikan perokok dewasa memiliki akses terhadap produk bebas asap serta informasi yang akurat mengenai profil risiko produk tersebut dibandingkan dengan rokok. Namun, mereka menekankan bahwa penerapan langkah-langkah untuk memastikan individu di bawah umur tidak dapat membeli produk tembakau atau nikotin apa pun sama pentingnya.

Prinsip-prinsip utama yang diusulkan untuk mencegah akses anak di bawah umur meliputi:

Baca Juga: Tiru Negara Maju, Pramono Setuju Soal Larangan Merokok di Tempat Karaoke hingga Cafe Live Music

  • Larangan penggunaan oleh anak di bawah umur: Melarang penjualan dan penggunaan produk tembakau serta nikotin oleh dan untuk individu di bawah umur.
  • Verifikasi usia: Mewajibkan mekanisme verifikasi usia pada saat pembelian atau pengiriman produk.
  • Pembatasan rasa dan pemasaran yang bertanggung jawab: Mengizinkan varian rasa yang ditujukan untuk orang dewasa dan melarang rasa, deskripsi, serta kemasan yang secara khusus menarik bagi anak di bawah umur.
  • Penegakan hukum dan sanksi yang tegas: Mengutamakan penegakan hukum yang efektif didukung oleh sanksi yang kuat dan disesuaikan bagi pelanggar aturan.

Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group, menyatakan, “Pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, kami mendukung pihak-pihak yang menyerukan pengamanan yang lebih kuat untuk mencegah akses anak di bawah umur terhadap produk tembakau dan nikotin. Kami telah menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab di seluruh lini usaha kami dan mendukung adanya perubahan yang lebih luas. Regulasi yang dirancang dengan matang dapat membantu Indonesia menurunkan prevalensi merokok secara nasional, sembari tetap melindungi anak di bawah umur dari penggunaan produk tersebut.”

Induk perusahaan Bentoel Group, BAT, mengakui risiko kesehatan yang terkait dengan merokok. Perusahaan menyatakan komitmennya untuk mengurangi dampak kesehatan dari bisnis dengan menawarkan kepada perokok dewasa, yang kemungkinan masih akan terus merokok, alternatif produk bebas asap dengan profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok.

Dr. James Murphy, Director of Research & Science, BAT Group, menambahkan, “Dua puluh tahun yang lalu, satu-satunya cara untuk menangani dampak kesehatan akibat merokok adalah melalui pengendalian tembakau. Saat ini, perokok dewasa, yang kemungkinan masih akan terus merokok, seharusnya memiliki kesempatan untuk beralih ke alternatif dengan profil risiko yang lebih rendah. Bukti ilmiah yang mendukung pendekatan Pengurangan Risiko Tembakau sangat meyakinkan, dan kami percaya bahwa kemajuan menuju Dunia Bebas Asap dapat dipercepat dengan menerapkan strategi pengurangan risiko ini.”

BAT meyakini bahwa Pengurangan Risiko Tembakau merupakan salah satu peluang kesehatan masyarakat. Perusahaan berpendapat bahwa jika diterapkan melalui regulasi yang dirancang dengan matang, langkah-langkah pengendalian tembakau dan pengurangan risiko dapat berjalan berdampingan untuk mengurangi bahaya tembakau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI