Suara.com - Umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah pada Jumat, 6 Juni 2025. Di hari yang mulia ini, umat muslim dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan, keikhlasan dan kepedulian sosial terhadap sesama.
Di balik darah yang mengalir dari hewan kurban, ada keikhlasan yang teruji, ada pengorbanan yang nyata, dan ada kasih sayang yang dibagikan. Kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS menjadi akar peristiwa besar dari ibadah kurban.
Dikisahkan dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya sendiri melalui mimpi. Sebuah perintah yang menguji bukan hanya keimanan, tapi juga kemanusiaan terdalam seorang ayah.
Dua hati yang teguh, dua jiwa yang rela, dua insan yang mencintai Allah lebih dari segalanya. Ketika pisau hampir menyentuh leher Ismail, Allah menggantikan sang anak dengan seekor domba dari surga- pertanda bahwa ketakwaan dan keikhlasan mereka telah diterima.
Sejak saat itulah, peristiwa itu diabadikan dalam syariat Islam sebagai ibadah kurban. Tapi di luar ibadah ritual, berkurban adalah refleksi nilai-nilai luhur yang masih sangat relevan hari ini.
Sejalan dengan perluasan manfaat tersebut, Dompet Dhuafa sejak tahun 1994 menginisiasi kurban nasional melalui Tebar Hewan Kurban (THK).
Manfaat Kurban Melalui Lembaga
Apa saja manfaat berkurban melalui lembaga seperti Dompet Dhuafa?
1. Tepat Sasaran untuk Mereka yang Membutuhkan
Baca Juga: Teks Khutbah Idul Adha Sedih dan Menggetarkan Hati Tentang Orang Tua
Melalui lembaga seperti Dompet Dhuafa, pelaksanaan kurban menjadi lebih praktis dan terorganisir. Karena didukung oleh sistem panitia yang terpusat, prosesnya pun lebih tertata dan transparan.
Mulai dari pemetaan penerima manfaat yang benar-benar membutuhkan melalui survei langsung di lapangan hingga distribusi daging yang efisien. Data penerima pun terus diperbarui setiap tahun untuk memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran.
Dompet Dhuafa memberikan laporan distribusi kepada pekurban 14 hari setelah kurban dilakukan. Selain itu, informasi titik distribusi juga tersedia secara terbuka dan menjangkau berbagai wilayah di pelosok negeri.
2. Dukung Pemberdayaan Peternak Lokal
Dalam program Tebar Hewan Kurban (THK), Dompet Dhuafa bermitra dengan para peternak lokal yang dilibatkan langsung di kandang-kandang peternakan DD Farm.
Mereka mendapatkan pelatihan langsung dari para ahli, hingga akhirnya mampu mengelola ternak secara mandiri. Ini bukan hanya soal merawat hewan, tetapi bagian dari proses pemberdayaan agar mereka bisa menjadi peternak profesional.
Salah satu contoh adalah peternak di DD Farm Madiun yang awalnya hanya pekerja biasa, kini telah berdaya secara ekonomi. Melalui proses Quality Control, setiap hewan juga dipastikan sehat, sesuai syariat, dan berbobot ideal.
Tak hanya upah, para peternak ini juga memperoleh bantuan berupa kandang dan bibit hewan, sehingga dapat terus berkembang di komunitas mereka. Kurban yang kamu tunaikan pun ikut membuka lapangan kerja baru.
3. Distribusi Luas hingga Pelosok dan Mancanegara

Dompet Dhuafa hadir menjawab ketimpangan distribusi daging kurban yang kerap terjadi di kota besar. Surplus daging di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta menjadi alasan mengapa kurban perlu disebar merata ke daerah 3T: Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.
Berdasarkan data IDEAS 2024, Jakarta sendiri mengalami surplus daging hingga 9.905 ton. Situasi serupa terjadi di wilayah Jawa Barat dan Yogyakarta.
Menanggapi kondisi tersebut, Dompet Dhuafa menyalurkan hewan kurban ke lebih dari 700 titik di seluruh Indonesia. Untuk luar negeri, distribusi menyasar wilayah-wilayah krisis seperti Palestina, Somalia, dan Myanmar menjawab kebutuhan pangan di daerah konflik dan bencana.
4. Kurban Tanpa Sampah, Ramah Bumi
Dompet Dhuafa telah lama menginisiasi kurban bebas sampah plastik, sebagai wujud tanggung jawab lingkungan. Plastik yang tak mudah terurai menyumbang emisi karbon tinggi, sehingga kurban ramah lingkungan jadi solusi bijak.
Proses pengemasan daging dilakukan menggunakan bahan-bahan alami seperti daun pisang, besek bambu, dan kamdada (wadah tradisional khas Maluku dari daun kelapa muda). Ini semua merupakan sumber daya alam yang mudah diperbaharui dan ramah lingkungan. Kurban pun tetap bermakna tanpa meninggalkan jejak buruk bagi bumi.
5. Pembayaran Kurban yang Praktis dan Fleksibel
Digitalisasi layanan memudahkan siapa pun untuk berkurban kapan saja dan dari mana saja. Dompet Dhuafa menyediakan platform donasi di situs kurban https://digital.dompetdhuafa.org/kurban dan transaksi melalui Dompet Dhuafa Apps (DD Apps).
Selain itu, pembayaran bisa dilakukan lewat mobile banking dan dompet digital seperti OVO, DANA, ShopeePay, dan lainnya. Proses kurban kini bisa dilakukan hanya dengan beberapa klik.
6. Harga Terjangkau, Sesuai Kebutuhan
Dompet Dhuafa menyediakan berbagai pilihan hewan kurban dengan harga yang kompetitif. Untuk kambing dan domba, tersedia mulai dari Rp1.799.000 (21–22 kg) hingga Rp2.999.000 (29–33 kg).
Sedangkan untuk sapi, tersedia opsi kurban patungan (1/7 sapi) seharga Rp2.090.000 atau satu ekor sapi penuh seharga Rp13.999.000.
Setiap hewan dipastikan sehat, sesuai syariat, dan berjenis kelamin jantan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem peternakan. ***